Mataram (ANTARA) - Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Provinsi Nusa Tenggara Barat, sepakat tidak menaikkan tarif hotel berlebihan saat pelaksanaan MotoGP Indonesia yang akan berlangsung 3-5 Oktober 2025 di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
Sekretaris Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Rega Fajar Firdaus di Mataram, Selasa, mengatakan, pihaknya bersama para anggota AHM sudah menyepakati tidak melakukan kenaikan harga berlebihan saat MotoGP.
"Jangan sampai ada yang menaikkan tarif di atas harga di brosur atau publish. Apalagi saat okupansi belum mencapai 30 persen," katanya.
Menjelang event MotoGP, akunya, harga kamar mulai terjadi peningkatan meski okupansi masih rendah namun kenaikan tersebut masih dalam batas wajar sesuai kebijakan yang memperbolehkan sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Baca juga: Jelang MotoGP 2025, Harga sewa hotel di Mandalika masih standar
Untuk hotel di Mataram dan Senggigi disebutkan masuk pada ring II, sehingga dibolehkan menaikkan tarif hingga dua kali lipat dari harga publish.
"Harapan kami, standar kenaikan harga oleh pemerintah itu bisa dipedomani guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Di sisi lain, kata Rega, tingkat pemesanan kamar hotel di Kota Mataram saat ini masih jauh dari harapan. Berdasarkan data, hingga pertengahan September tingkat okupansi hotel berada di kisaran 20–30 persen.
Baca juga: MotoGP Mandalika dongkrak hunian hotel di Mataram hingga 40 persen
Okupansi hotel sampai sekarang masih rata-rata di bawah 30 persen untuk periode MotoGP sehingga dinilai belum ada pergerakan.
"Kami berharap minggu depan okupansi hotel bisa bergerak signifikan," katanya.
Rendahnya tingkat okupansi ini diklaim karena antusias penonton yang kurang, dengan kondisi saat ini dinilai lebih sepi dari tahun-tahun sebelumnya.
"Antusias penonton tahun ini sepertinya agak kurang," katanya.
Baca juga: Okupansi hotel hampir 50 persen jelang MotoGP 2025
Apalagi, tren minat terhadap MotoGP yang terus mengalami penurunan menjadi tantangan tersendiri sehingga dinilai perlu kerja sama erat antara pemerintah provinsi, kota, dan para pelaku pariwisata untuk kembali menggairahkan atmosfer MotoGP di Lombok.
"Meski demikian, dalam MotoGP 2025 kami targetkan okupansi bisa tembus 70 persen," katanya.
Sementara menurut manajemen Hart Hotel, Ratna mengatakan dari 40 kamar yang disiapkan, baru 12 kamar yang dipesan tamu MotoGP melalui online.
"Biasanya tahun-tahun sebelumnya jelang MotoGP pemesanan kamar sudah penuh. Tapi semoga minggu depan 40 kamar yang kami siapkan bisa penuh," katanya.
Baca juga: Ada lonjakan harga kamar hotel jelang MotoGP Mandalika, kata Dirut MGPA
Baca juga: Dirbar: Tarif hotel masih normal jelang MotoGP Mandalika Lombok
Baca juga: Hotel di NTB diimbau tak pasang harga tinggi jelang MotoGP 2025
