Lombok Tengah (ANTARA) - Satuan Lalulintas Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NtB), melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga unit kendaraan di jalan raya Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Daya, Minggu (28/09) malam.
"Kecelakaan beruntun ini melibatkan kendaraan Toyota Innova Reborn, Honda Accord dan Isuzu Panther. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini," kata Kasat Lantas Polres Lombok Tengah AKP Puteh Rinaldi saat dikonfirmasi di Praya, Senin.
Ia mengatakan kecelakaan bermula ketika kendaraan Toyota Innova Reborn bernomor polisi B 2712 KZY yang dikemudikan oleh Naim (26), seorang wiraswasta asal Dusun Sarah Bolok, Desa Ketare, Kecamatan Pujut melaju dari arah timur menuju ke barat.
"Sesampainya di TKP, diduga pengemudi Innova kurang fokus atau tidak menjaga jarak aman, sehingga menabrak bodi belakang kendaraan Honda Accord bernomor polisi DR 1608 BK yang dikemudikan oleh Widodo (40), wiraswasta asal Mataram," tuturnya.
Baca juga: Angka kecelakaan di Lombok Tengah tembus 88 jiwa sepanjang 2025
Sebelumnya, Honda Accord tersebut pada saat kejadian sedang ditarik atau digeret oleh kendaraan Isuzu Panther yang juga melaju dari arah yang sama.
"Akibatnya tiga kendaraan tersebut terlibat kecelakaan dan mengalami benturan beruntun. Tidak ada korban jiwa namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah," ungkapnya.
Saat ini ketiga kendaraan tersebut sudah diamankan di Mapolres Lombok Tengah guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
KasatLantas mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam berkendara, utamakan keselamatan serta mematuhi peraturan berlalu lintas demi keselamatan bersama di jalan raya.
"Tetap waspada saat berkendara dan mematuhi aturan lalulintas, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: Polisi olah TKP tragedi kecelakaan maut di Lombok Tengah
Sebelumnya, Satlantas Polres Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat jumlah kasus kecelakaan lalulintas di jalan raya yang menyebabkan korban meninggal dunia mencapai 88 jiwa.
"Data sementara dari Januari hingga Agustus 2025, dari 231 kasus lakalantas ini setidaknya ada 88 korban meninggal dunia, ironisnya kasus ini lebih banyak didominasi oleh anak yang belum cukup umur," kata Kanit Lakalantas Polres Lombok Tengah Ipda Sasmita Andika Candra di Lombok Tengah.
Ia mengatakan jumlah lakalantas yang menelan korba terbilang cukup tinggi, sehingga pihaknya terus melakukan berbagai upaya mulai dari penindakan hingga melakukan sosialisasi terkait dengan tertib berlalulintas ini.
“Untuk kasus lakalantas yang mengakibatkan meninggal dunia memang dari awal tahun sampai saat ini berjumlah 88 orang dari total 231 kasus yang kita tangani. Rata-rata mereka yang terlibat lakalantas fatalitas ini banyak pengendara di bawah umur, di tambah mereka tidak mengenakan helm SNI,” katanya.
Meski dari kepolisian sudah melakukan berbagai upaya, namun pihaknya mengaku bahwa hal ini tidak cukup. Tetapi yang terpenting adalah perlunya peran serta orang tua agar lebih memperhatikan anak sehingga jangan terlalu diberikan kebebasan berkendara.
“Terlebih mereka masih di bawah umur, secara psikis belum matang dalam mengambil sikap dan belum cakap dalam berkendara,” ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Lombok Tengah meninggal akibat kecelakaan
Baca juga: Rawan kecelakaan, Warga Lombok Tengah diminta tak gunakan pick up untuk angkut orang
Baca juga: Empat orang tewas akibat kecelakaan maut di Lombok Tengah
