Sapo Angen

id Sapo Angen Oleh Kusnan *)

Sapo Angen

PKL Roodeburg, Kusnan (ANTARA/HO - Dok Kusnan)

Surabaya (ANTARA) - Dalam sebuah Hadist Rosulloh pernah bersabda, " Berikan haknya sebelum kering keringatnya". Hadis yang sangat populer, baik dikalangan santri, apalagi kalangan buruh. Menilik hadis itu, dimana dijaman Rosululloh sudah mewanti2 para pengikutnya/ pengusaha yang menggunakan tenaga manusia untuk membantu usahanya. Agar sesegera mungkin memberikan hak / gaji sebelum kering keringatnya.

Lain Zaman Rosul lain pulah Zaman sekarang, hadis hanya sebuah catatan usang, sabda nabi cukup hanya untuk di dendangkan, tanpa harus mematuhi dan menjalankannya.
Ternyata Budak tidak hanya ada di jaman nabi, dijaman sekarang pun ternyata masih ada. Dengan nama lain atau sebutan lain, namun kesemuanya hampir sama dalam menanganinya.

Ingat "Siti Rohma" seorang buruh Pabrik dibuah usaha milik pemerintah daerah Jawa Timur. Ia habiskan hampir setenga hidupnya di dalam pabrik pemintalan kain Kasa. Dari usia Gadis 13 tahun hingga hampir mempunyai cucu, 30 tahun lebih dia mengabdikan diri di perusahaan milik pemerintah Jawa Timur itu.

Dari pajak yang di potong dari Gaji nya, untuk membiayai Gaji PNS , Gaji Pejabat, Gaji Polisi, gaji Tentara, Dasi Anggota DPRD, juga Lipstik dan Bedak Gubernur Jawa Timur.

Sebuah ironi, hampir tiga tahun haknya tidak dibayar penuh, gaji nya tiap bulan tidak pernah terbayar dengan sesuai, hingga terjadilah PHK, dan tragisnya pesangon pun tidak dia terima, penawaran yg tidak rasional, tidak sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan ditawarkan perusahaan ini.

Bulsit !, Jawa Timur yang terkenal kaya dan makmur, lumbung segala kekayaan alam, tempat kongkow orang orang kaya berkumpul, Area Calon pemimpin negeri, Markas Kaum Santri, namun semua itu kehilangan Makna, kehilangan arti, ketika suara mereka tidak bisa mengantikan SUSU untuk anak2nya, ketika jabatan mereka tidak bisa menghentikan tangisan seorang buruh di BUMD milik pemerintah Jawa Timur, yang mengingkan hak nya..ya hanya menginginkan Hak nya diberikan, bukan yang lain, bukan tunjangan Rumah, bukan tunjangan Jabatan, apalagi tunjangan reses.

Siapa sebenarnya yang harus malu, ketika Jas dan Dasi mereka, sebagian adalah pajak dia dan Gincu merah Merekah, yang menghiasi agar Ibu Gubernur terlihat Cantik didepan publik itu juga sebagian dari pajak ibu Siti Rohma, yang saat ini gajihnya terhutang dan uang pesangon tidak pernah ada .


*) Penulis adalah PKL Roodeburg



COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.