Mataram Minta Pemprov mediatori pembangunan jalan Bung Hatta

id jalan,mataram,wakil wali kota

Mataram Minta Pemprov  mediatori pembangunan jalan Bung Hatta

ilustrasi bangun jalan/ist

Program ini menjadi program yang sangat mendesak untuk dilaksanakan, guna memecah kepadatan lalu lintas di Jalan Dr Wahidin Rembiga
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi mediator dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terkait dengan rencana pembangunan jalan penghubung Bung Hatta Gegutu-Gunung Sari Lombok Barat (Lobar).

"Program ini menjadi program yang sangat mendesak untuk dilaksanakan, guna memecah kepadatan lalu lintas di Jalan Dr Wahidin Rembiga," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.

Hal itu disampaikan wakil wali kota dalam paparan singkat mengenai isu-isu strategis dan program kegiatan dalam rangka mendukung prioritas daerah tahun 2020, yang nantinya akan dimasukkan dalam rancangan awal penyusunan RKPD NTB tahun 2020.

Dikatakan, pembangunan jalan penghubung ini tersebut dimaksudkan sebagai jalur alternatif di kawasan Rembiga sehingga bisa mengurangi kemacetan arus lalulintas di kawasan itu.

Kemacetan arus lalu lintas pada pagi, siang dan sore di persimpangan Rembiga terjadi karena jalan tersebut menjadi satu-satunya akses pintu masuk warga Lombok Barat dari arah Gunung Sari menuju Kota Mataram.

"Karena itulah, kami berharap pemerintah provinsi bisa membantu kita agar pembangunan jalan terusan Gegutu-Gunung Sari bisa segera terealisasi," katanya.

Selain itu, Mohan juga mengharapkan kerja sama dengan Dinas PUPR Provinsi NTB untuk melakukan rehabilitasi jalan nasional dan jalan provinsi termasuk pedestrian yang saat ini sangat minim perhatian.

Program lainnya adalah pembangunan pengaman sungai dan muara untuk antisipasi banjir di wilayah selatan Kota Mataram yang membutuhkan sekitar 450 meter alat pemecah gelombang atau "jetty" .

"Serta pembuatan kolam retensi di Babakan yang membutuhkan tujuh hektar lahan, sebagai kolam penampungan air saat musim hujan sekaligus mengantisipasi banjir," katanya.

Di samping itu, Mohan juga menyampaikan program lainnya yakni melanjutkan pembangunan jalan inspeksi sungai jangkuk yang juga terkait dengan upaya membangun kesadaran sosial untuk melakukan upaya "zero watse" diempat sungai besar yang ada di Kota Mataram.

Dalam upaya peningkatan kesadaran sosial tersebut, Pemerintah Kota Mataram akan membuat kebijakan agar tidak ada lagi rumah yang membelakangi sungai sebagai teori ideal untuk memberi perhatian terbaik pada sungai.

"Selanjutnya adalah pembangunan Rusunawa Bintaro untuk mengamankan pemukiman sekitar pantai dengan merelokasi nelayan seputaran Bintaro," katanya. ***1***