Mataram (ANTARA) - Parlemen Rusia pada Kamis menyetujui rancangan undang-undang yang akan menerapkan sanksi hukuman denda sampai 50.000 ruble (Rp10,9 juta) kepada atlet yang terbukti menggunakan doping.
Rusia diguncang oleh hukuman larangan bertanding terhadap berbagai cabang olahraga di arena internasional dalam beberapa tahun terakhir setelah ditemukan bukti yang menunjukkan penggunaan doping yang didukung pemerintah di cabang atletik dan beberapa cabang olahraga lain.
Amandemen yang menyarankan denda antara 30.000 sampai 50.000 rubel untuk penggunaan doping, masih harus disetujui oleh majelis tinggi parlemen dan ditanda tangani Presiden Vladimir Putin sebelum disahkan sebagai undang-undang.
Perundang-undangan Rusia akan mempertimbangkan bahwa pelatih dan staf medis yang memaksa atlet untuk menggunakan doping merupakan sebuah kejahatan, meski pendapat tersebut belum menjadi undang-undang.
Sejauh ini, tidak ada undang-undang di Rusia yang menghukum atlet untuk kasus penggunaan doping.
Badan anti-doping Rusia (RUSADA) dan federasi atletik Rusia dicabut keanggotaannya pada 2015 setelah sebuah laporan yang dikeluarkan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menemukan bukti pengunaan doping di cabang atletik yang mendapat dukungan dari pemerintah.
Pemerintah Rusia membantah keras laporan tersebut, tapi mengakui bahwa beberapa pejabat senior terlibat dalam penyediaan jenis doping untuk atlet, mencampuri prosedur anti-doping atau menutup-tutupi hasil positif test.
Keanggotaan RUSADA dipulihkan oleh WADA tahun lalu, sebuah keputusan yang disambut protes federasi olahraga dan atlet di seluruh dunia, namun Federasi Atletik Rusia sampai saat ini masih dikenai hukuman skorsing oleh IAAF, federasi atletik internasional.
Meski federasi atletik Rusia masih dalam status dihukum skorsing, namun beberapa atlet mereka, termasuk juara dunia dua kali lompat tinggi putri Maria Lasitskene dan juara dunia 2015 lari gawang Sergey Shubenko, sudah diperboleh untuk mengikuti event internasional setelah berhasil membuktikan bahwa mereka selama ini berlatih di lingkungan yang bersih dari doping.
Berita Terkait
Odie Purnama dilarang ikut balap sepeda tiga tahun
Rabu, 22 Mei 2024 19:55
PB ESI ajak atlet persiapkan diri jelang kejuaraan tahun 2024
Kamis, 1 Februari 2024 18:02
Sebanyak lima atlet PON Papua terbukti positif doping
Jumat, 14 Oktober 2022 16:07
Positif menggunakan ganja, sprinter AS Richardson bisa gagal ke Olimpiade
Jumat, 2 Juli 2021 11:39
Soal doping, LADI minta PABBSI perketat pengawasan atlet
Selasa, 2 April 2019 19:30
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40