Mataram (ANTARA) - Sejumlah kegiatan rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2019 di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, terpaksa ditunda karena hujan lebat pada Jumat petang.
Dari pantauan Antara di Kota Mataram, pada Jumat petang, PPK Ampenan menjadi salah satu kecamatan yang menunda kegiatan rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2019.
Akibat hujan lebat yang melanda Kota Mataram dan sekitarnya, terlihat genangan air hingga batas mata kaki di halaman parkir Kantor Camat Kota Mataram, tempat panitia melaksanakan penghitungan suara.
Oleh karena itu, berdasarkan persetujuan dari KPU, pihak panitia diizinkan untuk menunda dan melanjutkan penghitungan suara pada Sabtu (20/4) pukul 08.00 Wita.
"Karena hujan, teropnya bocor (tempat pelaksanaan penghitungan suara), jadi untuk sementara kita tunda," kata Ketua PPK Ampenan Khaerul Anwar.
Meskipun hujan, Khaerul Anwar mengatakan 253 kotak suara dari sepuluh kelurahan yang ada di kecamatan masih dalam kondisi aman dan tidak ada satu pun yang rusak.
Ratusan kotak suara diamankan panitia di dalam aula Kantor Camat Ampenan. Sebagian lagi, sekitar belasan kotak suara yang masuk dalam proses penghitungan, masih tersimpan dibawah terop dan ditempatkan diatas kursi yang telah ditutup terpal biru.
"Untuk yang di bawah terpal biru ini dari TPS 18 yang tadinya masih dalam proses penghitungan," ujarnya.
Sejak proses penghitungan suara yang digelar pada Jumat pukul 14.00 Wita, panitia telah menyelesaikan sampai TPS 17.
"Tapi ada satu TPS yang kita tunda, itu TPS 8 di Kelurahan Pejeruk. Kita tunda karena formulir C1-planonya belum diserahkan ke pengawas TPS, jadi atas dasar rekomendasi panwaslu kecamatan, panitianya diminta salinannya, sekarang masih proses klarifikasi panwaslu," ucapnya.
Kemudian untuk wilayah Kabupaten Lombok Barat, terpantau penundaan di Kecamatan Gunungsari. Sama seperti Kecamatan Ampenan, karena hujan kegiatan rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2019 di Kecamatan Gunungsari ditunda hingga Sabtu (20/4) pagi.
"Besok pagi kita lanjut lagi, tapi gelarnya tidak di aula kantor camat lagi, tapi di gedung gelanggang olahraga sebelah utara kantor camat," kata Ketua PPK Gunungsari Abdul Azis.
Dari pantauan Antara, akibat hujan lebat yang terjadi pada Jumat petang, kotak suara Presiden dan Wakil Presiden yang berisi seluruh hasil rekapitulasi pencoblosan telah dipindahkan dari aula ke dalam Kantor Camat Gunungsari.
Terkait dengan kondisi kotak suara pascahujan lebat pada Jumat petang, Abdul Azis mengatakan ada beberapa kotak suara yang rusak akibat terkena rembesan air hujan.
"Ada satu dua yang rusak (kotak suara) kena rembesan hujan. Tapi syukurnya formulir C1-plano dan berita acara rekapitulasi TPS, sebelumnya sudah masuk dalam satu kotak suara, itu semua sudah kita amankan ke dalam kantor camat," ujarnya.
Sejak menggelar penghitungan suara pada Jumat, pukul 14.00 Wita, Abdul Azis mengatakan bahwa PPK Gunungsari baru menyelesaikan 5 TPS dari Desa Mambalan.
"Untuk sisanya, 5 TPS lagi dari Desa Mambalan akan kita lanjut di gedung gelanggang olahraga. Jadi mulai besok penghitungan akan digelar disana, desa mana yang diagendakan, itu yang kita bawa kotak suaranya ke gelanggang, lainnya disimpan di kantor camat," ucapnya.
Berita Terkait
PPP NTB berharap ada keajaiban terkait tak lolos ambang batas parlemen
Rabu, 20 Maret 2024 23:43
Sebanyak 65 caleg Anggota DPRD NTB terpilih hasil pleno KPU NTB
Rabu, 13 Maret 2024 19:13
Surara terbanyak, 11 calon anggota DPR RI Dapil NTB siap ke Senayan
Selasa, 12 Maret 2024 11:24
Dua kabupaten di NTB belum menuntaskan rapat pleno terbuka rekapitulasi
Selasa, 5 Maret 2024 21:22
Polisi gunakan "metal detector" amankan rekapitulasi Pemilu 2024 di Lombok Tengah
Senin, 4 Maret 2024 17:17
KPU Mataram jamin tak ada pergeseran dan jual suara
Sabtu, 2 Maret 2024 18:37
Sebanyak 170 personel kepolisian amankan rapat pleno KPU Lombok Barat
Kamis, 29 Februari 2024 21:09
Polresta Mataram petakan gangguan keamanan saat rekap suara tingkat kecamatan
Sabtu, 17 Februari 2024 11:59