Mataram (ANTARA) - Sedikitnya tiga kereta api (KA) yang lewat di wilayah Daop 7 Madiun terganggu perjalanannya akibat banjir di sekitar Stasiun Pasuruan, Jawa Timur, setelah hujan deras mengguyur kawasan itu, Senin dini hari.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, Senin di Madiun mengatakan tiga KA yang terganggu masing-masing KA 101 (Ranggajati) relasi Jember-Cirebon, KA 187 (Logawa) relasi Jember–Purwokerto, dan KA 193 (Sritanjung) relasi Banyuwangi-Lempuyangan (Yogyakarta).
"Terjadi banjir di antara Daop 8 Surabaya dan Daop 9 Jember. Posisi pada tanggal 29 April 2019 jam 03.28 WIB, jalur KM 58+2/3 terdapat banjir sehingga jalur ditutup sementara. Diperkirakan lama penanganannya kurang lebih 12 jam mulai pukul 04.30 WIB," ujar Ixfan kepada wartawan.
Menurut dia, di KM 58+2/3 wilayah Daop 8 Surabaya terdapat banjir dan menggenangi jalur rel KA setinggi 15 sentimeter, sehingga mengakibatkan jalur antara Stasiun Bangil dan Stasiun Pasuruan terputus. Pada lokasi banjir dipasang semboyan 3 yang artinya tanda jalur setop tidak bisa dilewati.
Pihaknya memohon maaf atas terganggunya perjalanan tiga kereta api tersebut yang dimungkinkan menyebabkan keterlambatan lama.
"Kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan kami yang disebabkan adanya gangguan banjir di daerah Pasuruan," kata dia.
Ia menjelaskan, bila kereta-kereta tersebut mengalami keterlambatan lebih dari 60 menit dan calon penumpang ingin melakukan pembatalan tiket, maka PT KAI akan mengembalikan 100 persen sesuai harga tiket.
"Para calon penumpang yang ingin mengetahui posisi KA-nya yang terdampak banjir, dapat menghubungi Call Center 121, melalui akun resmi sosial media KAI 121, atau datang langsung ke stasiun terdekat. Harapan kami semoga banjir segera surut," katanya.
Baca juga: Jalur pantura Pasuruan ditutup akibat banjir
Baca juga: Lima perjalanan KA di Daop 9 Jember terganggu akibat banjir Pasuruan
Berita Terkait
KAI Daop Madiun sosialisasikan keselamatan di perlintasan
Minggu, 19 Februari 2023 21:41
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21