Mataram, 12/12 (ANTARA) - Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi pusat pengembangan budidaya ikan air tawar terutama ikan nila, lele dan karper dengan sistem keramba dan kolam.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB H Moh Ali Syahdan di Mataram, Sabtu, mengatakan, saat ini semakin banyak petani di Kota Mataram yang membuka usaha budidaya ikan nila baik di kolam maupun menggunakan keramba karena permintaan komoditas tersebut cukup banyak terutama untuk pasar lokal.
Ia mengatakan, di sejumlah wilayah Kota Mataram cukup banyak petani yang mengelola usaha budidaya ikan nila dan karper, antara lain di Sayang-Sayang, sementara di Lombok Barat paling banyak di Kecamatan Lingsar dan Narmada.
Kota Mataram dan Lombok Barat cocok untuk pengembangan budidaya ikan air tawar terutama nila, karper dan lele, karena air tidak pernah kering kendati terjadi kemarau panjang.
"Saat ini petani di Kota Mataram dan Lombok Barat sedang 'demam' usaha budiaya ikan nila baik di kolam maupun keramba, karena permintaan komoditas tersebut terus meningkat," katanya pada acara jumpa pers evaluasi akhir tahun 2009.
Permintaan ikan nila di pasar tradisional di Kota Mataram dan Lombok Barat cukup tinggi, demikian juga untuk kolam pemancingan cukup banyak membutuhkan ikan nila dan karper.
Budidaya ikan air tawar lain yang dikembangkan petani adalah ikan lele dengan menggunakan lahan marginal, namun hasilnya cukup besar.
"Kami menganjurkan petani untuk memproduksi ikan lele sebanyak-banyaknya, karena permintaan khususnya di Pulau Sumbawa cukup banyak dan harganya mahal mencapai Rp20.000 hingga Rp21.000 per kilogram, sementara di Kota Mataram hanya Rp11.000 per kg," katanya. (*)