Makassar (ANTARA) - Anggota Ditreskrimum Polda Papua Briptu Hedar yang meninggal dalam penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyisakan duka mendalam karena almarhum yang mendapatkan pangkat penghargaan brigadir polisi anumerta itu merupakan tulang punggung keluarganya.
Ayah almarhum Brigpol anumerta Hedar, Kaharuddin, mengaku merasa kehilangan dengan kepergian anak sulung dari tiga bersaudara itu, yakni Hedar, Nurfadillah. dan Danu Wijaya.
"Setiap bulan dia (Hedar, red.) selalu kirim uang untuk kebutuhan biaya pendidikan kedua saudaranya" katanya saat ditemui di rumah duka di Jl Perkebunan Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Selasa.
Dia menilai sosok anaknya yang lahir di Barru pada 1994 itu adalah kepala keluarga bagi mereka.
"Dia itu kayak kepala keluarga yang memperhatikan adik-adiknya yang kuliah dan sekolah di Makassar, dan juga dia orangnya tertutup dan penyabar," ujarnya.
Menurut suami dari Nurhaeda itu, sejak kecil anaknya yang tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 2013 tersebut telah bercita-cita ingin menjadi polisi untuk mengabdi kepada negara.
"Setelah tamat di SMA, dia merantau ke Papua dan mendaftar polisi di sana dan dia lulus masuk polisi tahun 2015," ujarnya.
Adik bungsu almarhum, Danu Wijaya, juga tidak bisa menyembunyikan kesan terhadap sosok kakak yang dianggap pengayom baginya.
Danu mengaku hanya sempat bertemu dengan almarhum pada Idul Fitri 1440 Hijriah saat Hedar pulang untuk liburan di kampung halamannya.
"Saya ketemu pas waktu Idul Fitri kemarin dan dia berpesan agar nanti saya tamat SMA pindah ke Papua saja untuk mendaftar anggota Polri," katanya.
Almarhum Haedar yang merupakan anggota Polda Papua ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari lokasi penyanderaan oleh sekolompok orang dari KKB di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua pada Senin (12/8).
Hedar bersama rekannya, Bripka Alfonso Wakum, dihadang sekelompok warga di sekitar Kampung Mudidok, Kabupaten Puncak kemudian dibawa dan disandera di Kampung Usir. Alfonso yang mengendarai sepeda motor berhasil menyelamatkan diri sekaligus melaporkan peristiwa tersebut.
Hedar (25), merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, anak pasangan Kaharuddin dan Nurhaera, yang beralamat di Jalan Perkebunan, Desa Siuwang, Kecamatan Barru, Kabuparen Barru, Provinsi Sulawesi Selatan.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56