Mataram (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (Nusra) merealisasikan program Social Corporate Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan khususnya program penghijauan untuk mengembalikan kejayaan Sembalun sebagai daerah penghasil kopi.
Bantuan yang diberikan oleh PLN tersebut disambut baik oleh masyarakat adat setempat yang disakralkan dengan acara adat penyembelihan kerbau dan acara pepaosan lontar sebagai simbol rasa syukur, di rumah adat Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu-Minggu (28/9/2019).
Dalam sejarahnya, Kecamatan Sembalun dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas dunia dan juga memiliki varietas padi beras merah yang berkualitas. Era tahun 1980-an, petani di Sembalun meninggalkan kopi, kemudian beralih ke bawang putih yang saat itu merupakan salah satu program pemerintah pusat. Belakangan, masyarakat/petani di kaki Gunung Rinjani tersebut ingin kembali ke masa jayanya sebagai sentra penghasil kopi.
PLN UIP Nusa Tenggara (NTB-NTT) mengabulkan permintaan masyarakat di Sembalun berdasarkan hasil identifikasi lapangan.
Menurut General Manager PLN UIP Nusra, Yuyun Mimbar Saputra melalui Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Nusra, Gregorius Adi, dalam proyek pembangunan kelistrikan, PLN UIP Nusa Tenggara sebagai salah satu BUMN, memiliki tanggung jawab sosial. Di antaranya berupa sarana prasarana umum, sarana ibadah, peningkatan kesehatan, pendidikan, penghijauan, pemberdayaan kelompok masyarakat produktif, hingga darurat kebencanaan.
Selaku entitas BUMN yang memiliki tanggung jawab sosial, prioritas PT PLN UIP Nusa Tenggara adalah daerah yang bersentuhan dengan proyek PLN (Ring 1). Secara kebetulan, Sembalun adalah bagian daerah yang terlintasi proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan Lombok dari pembangkit listrik dari Sambelia menuju Gardu Induk Bayan (Jalur Transmisi SUTT 150kV FTP2 – Bayan), Kabupaten Lombok Utara.
Sesuai permintaan masyarakat adat Sembalun, PLN UIP Nusa Tenggara kemudian membantu penyediaan bibit, penanaman, hingga pendampingan selama enam bulan.
Selain memberikan bibit kepada petani dan masyarakat adat di Sembalun, PLN UIP Nusa Tenggara juga memfasilitasi untuk penyediaan bibit kopi guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat untuk menghijaukan kaki Gunung Rinjani dengan kopi.
"Untuk daerah-daerah lereng ditanam pohon yang dapat mengikat tanah. Kita bantu persemaian bibit kopi hingga 100 ribu," kata Gregorius saat penyerahan secara simbolis bibit kopi kepada masyarakat adat di upacara Gawe Adat Nalet Kahwa (nanam kopi) di Sembalun, Minggu (29/9/2019).
Penyerahan bantuan bibit kopi tersebut juga disaksikan oleh Kapolda NTB Irjen Polisi Nana Sudjana, dan jajarannya, Perwakilan Pemkab Lombok Timur, dan masyarakat setempat.
Penanaman akan dilakukan setelah hujan pertama untuk memastikan kopi yang ditanam akan berhasil. Target PLN UIP Nusa Tenggara, penanaman kopi ini tingkat keberhasilannya minimal 80 persen.
"Selama enam bulan petani akan didampingi sama tim teknis, di bantu pemupukan dan perawatan," ucap Gregorius, mewakili General PLN UIP Nusa Tenggara, Yuyun Mimbar menyampaikan terima kasih kepada masyarakat setempat yang bersedia mendukung penghijauan di kaki Gunung Rinjani.
Selain memberdayakan dari hulu, PLN UIP Nusa Tenggara juga memberikan bantuan kepada pelaku usaha kopi. Bantuan berupa sertifikasi dan peralatan produksi. Selain itu, mengikutkan UKM kopi yang dibinanya pada pameran nasional. Salah satunya pameran di Surabaya, Jawa Timur, untuk mempromosikan kopi NTB.
Paox Iben Mudafhar, Pegiat Sosial yang juga dijuluki Presiden Republik Seruput yang menjadi penggerak masyarakat dalam program penghijauan Rinjani dengan kopi, mewakili masyarakat Sembalun menyampaikan terimakasih kepada PLN UIP Nusa Tenggara. Sebab tidak saja program CSR akan mengembalikan kejayaan kopi Sembalun. Lebih jauh dari itu, dampak jangka panjang yang akan di rasakan masyarakat Lombok umumnya, akan terpelihara sumber mata air dari Rinjani.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB H Husnul Fauzi, juga menyampaikan terima kasih atas kepedulian PLN UIP Nusa Tenggara. Menurutnya, apa yang dilakukan PLN sejalan dengan upaya Pemprov NTB untuk mengembangkan kopi besar-besaran di mulai pada 2020.
Acara Gawe Beleq diakhiri dengan persembahan tarian Adat Tandang Mendet yang di tampilkan oleh masyarakat adat Sembalun.
Berita Terkait
Bupati Manggarai dan warga dukung pengembangan Geothermal PLTP Ulumbu
Kamis, 5 September 2024 20:06
PLTU Sambelia FTP 2 Siap Tingkatkan Keandalan Listrik dan Ekonomi NTB
Selasa, 3 September 2024 18:46
PLN UIP Nusra jalani prosesi adat Takung Wae Teku bersama masyarakat adat Poco Leok
Jumat, 30 Agustus 2024 19:22
PLN Peduli Berikan Bantuan Sanitasi Air Bersih di Kawasan Pengembangan PLTP Ulumbu
Rabu, 28 Agustus 2024 9:01
PLN UIP Nusra komitmen tuntaskan sosialisasi dan ritus adat di kawasan PLTP Atadei
Jumat, 9 Agustus 2024 21:39
PLN UIP Nusra dan Kejati NTT bersinergi kawal PSN Ketenagalistrikan
Jumat, 2 Agustus 2024 7:42
PLTP Ulumbu jadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat NTT
Senin, 29 Juli 2024 9:16
Pj Bupati Lembata dorong percepatan realisasi PLTP Atadei
Rabu, 24 Juli 2024 8:56