Palembang (ANTARA) - Warga Kota Palembang mulai mengkhawatirkan partikel asap yang masuk ke dalam rumah pada waktu tidur malam hari karena kualitas udara tidak sehat dan membuat nafas terasa sesak.
Salah seorang warga Kecamatan Kemuning, Wahyudin, Selasa, mengatakan dirinya kerap merasa sesak napas dan mencium aroma asap yang kuat saat bangun pagi beberapa terakhir.
"Asap itu masuk lewat ventilasi mulai habis isya sampai subuh, kemungkinan besar selama saya tidur ada juga asap terhirup, jadi ketika bangun saya langsung minum air putih lebih banyak," ujar Wahyudin.
Menurut dia kondisi tersebut tidak terlalu berdampak bagi dirinya yang sudah dewasa, namun bagi anak-anak dengan daya tahan tubuh terbatas akan sangat berbahaya.
Untuk mengetahui level bahaya asap, ia rutin melihat data kualitas udara dari aplikasi BMKG, diakuinya kualitas udara Kota Palembang tiga hari terakhir kerap berada di level tidak sehat hingga berbahaya.
Ia juga mengeluhkan material abu yang dibawa asap dari pagi hingga malam hari, ia khawatir material berukuran sangat kecil itu ikut terhirup selama beraktifitas di luar rumah, bahkan beberapa kali material abu menumpuk di beranda rumah.
"Sekarang ketika mengangkat jemuran, pasti ada abu seperti sisa pembakaran nempel di baju, memang tidak begitu banyak, tapi tetap saja berbahaya andainya terhirup," tambahnya.
Sementara warga lainnya, Dedy, mengaku telah menutup ventilasi udara di rumahnya agar asap tidak masuk ke dalam rumah karena intensitas asap meningkat satu pekan terakhir.
"Bukan masalah aroma asapnya saja, tapi mata juga sering terasa perih walaupun di dalam rumah, makanya kami juga rutin periksa kesehatan terutama untuk anak-anak," jelasnya.
Sementara terkait meningkatnya intensitas asap kiriman tersebut, Baznas Sumsel dan Dinkes Sumsel telah menyediakan layanan medis darurat bagi warga terdampak kabut asap.
"Baznas membuat 'Ruang Ramah Asap' di gedung MAN 1 Palembang, fungsinya untuk menangani warga khususnya siswa yang terdampak asap dan beresiko terkena ISPA," kata Humas Baznas Sumsel, Hendra.
Sedangkan Dinkes Sumsel membuat rumah singgah di Kantor BPBD Sumsel lengkap dengan petugas dan peralatan medis. Selain itu semua puskesmas di Sumsel juga terus disiagakan untuk meminimalisir jatuhnya korban terdampak asap.
Berita Terkait
Pemkot Palembang catat 12.286 kasus ISPA Januari-Agustus 2023
Rabu, 6 September 2023 4:30
Asap pekat menyelimuti Palembang
Jumat, 25 Oktober 2019 5:17
Walhi: Kabut asap di Kota Palembang semakin parah
Senin, 14 Oktober 2019 9:11
Dampak karhutla, tingkat hunian hotel di Palembang turun
Sabtu, 5 Oktober 2019 12:25
Info BMKG Sumsel prakirakan musim hujan mulai November 2023
Senin, 16 Oktober 2023 6:02
Upaya mengatasi karhutla dan kabut asap di Sumsel
Minggu, 15 Oktober 2023 20:35
BNPB umumkan kasus Karhutla mulai mendominasi di Sumatera
Rabu, 20 Maret 2024 8:14
121 titik panas di Kalimantan Timur terdeteksi BMKG
Kamis, 1 Februari 2024 13:22