Solo (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Surakarta melakukan mediasi dan mendamaikan dua kelompok ormas Islam yang sempat gesekan karena salah paham di depan Kantor PC Nahdlatul Ulama (NU) Jalan Honggowongso Jayengan Solo, Jumat.
Peristiwa tersebut berawal dari massa dari salah satu ormas Islam yang datang dari arah utara setelah pulang melakukan aksi di depan Kantor Polres Kota Surakarta. Mereka setiba di depan Kantor PCNU Jalan Honggowongso Jayengan bertemu anggota Banser dan Pagar Nusa yang sedang berjaga di kantornya.
Massa ormas Islam berawal hanya adu mulut dengan anggota Banser dan Pagar Nusa yang sedang jaga di depan kantornya tersebut. Namun, kedua kelompok lantas saling lempar batu meski hanya beberapa menit.
Namun, ratusan anggota Brimob Polda Jateng dan Dalmas Polresta Surakarta dengan cepat tiba di lokasi kejadian, kemudian memisahkan mereka. Keduanya kemudian dapat dimediasi dan mereka sudah berdamai.
Menurut Ketua PCNU Surakarta Mashuri ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut yang melibatkan antara Banser dan Pagar Nusa yang berjaga di Kantor PCNU dengan ormas Islam.
Namun, kata dia, hal tersebut hanya salah paham. Tiba-tiba ada sejumlah orang datang di depan Kantor PCNU Surakarta langsung terlibat gesekan.
Kendati demikian, Mashuri meminta kepada siapa pun yang tidak terima dengan ucapan K.H. Muwafiq yang dianggap kontroversial silakan ambil langkah hukum.
Muwafiq sudah meminta maaf secara terbuka kepada publik.
Menurut Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Endro Sudarsono, ada massa yang ikut demo terkait dengan kasus penistaan agama di Polresta Surakarta. Aksi kemudian membubarkan diri.
Menurut dia, jika ada gesekan di depan Kantor PCNU bukan dari anggota DSKS.
Ia menegaskan bahwa pihaknya sebelumnya juga sudah mengimbau mereka tidak melewati Kantor PCNU Surakarta setelah aksi.
Menurut Wakil Kepala Polresta Surakarta AKBP Iwan Saktiadi, dua kelompok ormas tersebut sempat terjadi gesekan karena salah paham. Ratusan anggota langsung diturunkan di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.
Menurut Wakapolres kondisi sekarang aman dan sudah dapat dimediasi berdamai. Namun, anggota masih menjaga Kantor PCNU Surakarta sebagai langkah antisipasi saja.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56