PETUGAS KEAMANAN SUDAH IDENTIFIKASI PENCURI DI PONDOKAN

id

Mekkah (ANTARA) - Pihak keamanan di Arab Saudi telah mengidentifikasi pelaku pencurian di pemondokan jamaah Indonesia, pondokan 607 sektor enam, daerah Zumaijah, Mekkah.

"Akibat pencurian tersebut, jamaah mengalami kerugian uang senilai Rp11,75 juta dan 1.120 Riyal," kata Kepala Seksi Pengamanan (PAM) Daerah Kerja Mekkah Firman Hakim di Mekkah, Ahad.

Firman Hakim mengatakan, Askar atau petugas keamanan Arab Saudi telah mengidentifikasi melalui sidik jari dan indikasinya pelaku adalah orang Banglades yang kemungkinan ada kerja sama dengan "haris" (penjaga) pemondokan yang juga sama-sama orang Bangladesh.

Kejadian berlangsung pada saat jamaah calon haji menunaikan ibadah Shalat Subuh ke Masjdil Haram. Dengan posisi rak kunci di meja resepsionis sangat terbuka, "haris" pemondokan meninggalkan meja sekitar pukul 07.35 pagi. "Yang kami curigai mengapa `haris` meninggalkan meja resepsionisnya," kata Firman.

Bukti lain, dalam melakukan aksinya, pencuri tidak merusak pintu, dan pintu kamar No.102 juga tetap dalam posisi terkunci. Namun setelah ke empat orang jamaah Indonesia masuk ke kamar mereka menemukan kondisi kamar yang sudah berantakan.

Beruntung dalam kasus ini ada tas jamaah berisi uang yang terkunci rapat dan tidak sempat dibuka oleh kawanan pencuri. "Kami dan Askar Mekkah terus menelusuri kasus ini dan tetap akan membongkar jaringan pelakunya," ujar Firman berjanji.

Mereka yang menjadi korban pencurian adalah Halidi bin Lowan, Ratna binti Sabran, Niah binti Sabar dan Abdul Samad bin Matjan. Menurut data yang disodorkan Firman Hakim, hingga tanghal 28 Oktober, total uang yang berhasil digondol pelaku kriminal di Mekkah berjumlah Rp40,392 juta, 6.600 Riyal dan 800 dolar AS.

Petugas keamanan Indonesia mengerahkan 30 orang petugas intel dan pengamanan 11 orang disebar di setiap sektor yang berjumlah 11 sektor.

Sementara di Sektor khusus yakni sekitar Masjidil Haram ditempatkan 18 orang petugas. Terdiri dari 12 orang petugas asal Indonesia dan enam orang tenaga musiman yang mengerti bahasa Arab. Sektor Masjidil Haram merupakan khusus dan menjadi prioritas operasi keamanan. Sebab kejadian penipuan dan pencopetan banyak terjadi di sini.  (*)