Mataram (ANTARA) - Salah seorang dari tiga terpidana perkara pungutan liar (pungli) dana bantuan untuk rehabilitasi masjid pascagempa Lombok di Tahun 2018, menyerahkan uang Rp200 juta ke Kejaksaan Negeri Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Kejari Mataram Yusuf di Mataram, Selasa, membenarkan bahwa penyerahan uang itu berasal dari terpidana Silmi melalui pihak keluarga dengan pendampingan penasihat hukum.
"Ya jadi memang benar ada penyerahan uang Rp200 juta dari terpidana Silmi. Uang itu untuk membayar pidana denda sesuai perintah dalam putusan inkrah yang bersangkutan," kata Yusuf.
Dengan adanya pembayaran pidana denda, jelas Yusuf, terpidana Silmi tidak lagi dibebankan untuk menjalani tambahan kurungan selama enam bulan. Kurungan tersebut sesuai dengan subsider yang ada pada vonis pidana dendanya.
"Karena denda sudah dibayarkan semuanya, Silmi hanya menjalankan pidana pokoknya saja. Dia tidak lagi dibebankan untuk menjalani subsider," ucapnya.
Terpidana Silmi terseret dalam perkara ini ketika masih menjabat Kasubbag Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) dan Kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB.
Dalam putusan kasasinya, terpidana Silmi terbukti sebagai otak dari tindakan pungli dana bantuan rehabilitasi masjid pascagempa Lombok di Tahun 2018.
Perannya terbukti memerintahkan Ikbaludin, staf TU Kemenag Lombok Barat dan lalu Basuki Rahman, staf Kantor Urusan Agama (KUA) Gunung Sari, untuk melakukan penarikan ke sejumlah masjid penerima bantuan.
Dengan perintah demikian, Lalu Basuki sebagai eksekutor di lapangan kemudian terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Polresta Mataram. Dia terbukti memotong jatah bantuan hingga persentasenya mencapai 30 persen.
Dari penarikan tersebut, Lalu Basuki memiliki hubungan rantai dengan terpidana Silmi melalui penerimaan setoran yang berasal dari terpidana Ikbaludin. Dalam dua periode penerimaannya, terpidana Silmi terbukti mengantongi uang hasil pungli senilai Rp55 juta.
Karena itu, terpidana Silmi dalam putusan kasasinya yang kini telah berkekuatan hukum tetap dijatuhi pidana hukuman penjara selama empat tahun dan denda Rp200 juta subsider enam bulan kurungan.
Berita Terkait
Kejaksaan eksekusi pembayaran denda Rp3 miliar dari terdakwa kasus perbankan
Selasa, 10 Desember 2019 8:18
Kejari Bima eksekusi pidana denda terpidana korupsi bansos kebakaran 2020
Rabu, 20 Desember 2023 14:55
Kapolres Dompu: hati-hati dan bijak gunakan medsos jelang pilkada, pidana dan denda Rp1 miliar menanti
Rabu, 15 Juli 2020 12:25
Merusak mata uang saat jadi mahar, bisa kena pidana denda Rp1 miliar
Senin, 29 Juli 2019 15:58
Terpidana Korupsi Proyek Spam Bayar Denda Pidana
Selasa, 7 Februari 2017 23:44
Terpidana pungli di Pasar Sindu Mataram batal dieksekusi karena meninggal
Rabu, 27 Januari 2021 16:15
Pengadilan menggelar sidang PK terpidana pungli dana masjid pascagempa
Rabu, 23 September 2020 15:29
Kompol Tuti terpidana "pungli" Rutan Polda NTB terancam dipecat
Jumat, 18 Oktober 2019 16:59