PLN memaksimalkan Program Layanan MCB on Game

id PLN NTB,MCB On Game,Electrifying Agriculture

PLN memaksimalkan Program Layanan MCB on Game

Penggunaan MCB On Game pada budi daya udang vaname di Kabupaten Lombok Tengah, NTB. (ANTARA/HO/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat terus melayani kebutuhan listrik bagi para pelaku usaha sektor agrikultura di tengah pandemi COVID-19 melalui program Electrifying Agriculture. 

Sektor agrikultura termasuk salah satu jenis usaha yang mampu bertahan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah-tengah masyarakat.

Di dalam pengelolaannya, PLN turut mengambil peran dalam proses penyediaan energi listrik untuk meningkatkan produktivitas dari setiap bidang usaha. Untuk terus mengembangkan sektor tersebut, PLN menghadirkan layanan MCB On-Go To Agriculture Market atau MCB On-Game.

Salah satu pengguna layanan MCB On-Game, Kumpiadi, Ketua KUVE Petani Udang Vaname Lombok Tengah menjelaskan bahwa adanya MCB On Game ini sangat mempengaruhi produktifitas. 

“Sebelumnya tambak udang ini saya jalankan dengan sistem tradisional, tanpa kincir, tanpa listrik, tanpa diesel. Setelah masuk PLN, kita berubah ke semi intensif. Kita bisa pakai terpal dan juga kincir,” jelas Kumpiadi.

Penggunaan peralatan yang menggunakan listrik ini dapat meningkatkan kapasitas penyebaran benih udang di tambaknya yang berada di Bangket Parak, Lombok Tengah.

“Sekarang, kapasitas tabur benih bisa 70-100 per meter persegi. Bertambah dari yang sebelumnya, pada saat masih konvensional,’’ tutur Kumpiadi.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB menyebut sejak program tersebut diluncurkan, terdapat 120 pelanggan MCB On Game dengan total daya 4.837.800 VA yang memanfaatkan program ini. 

"Program ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya para pelaku usaha. Dengan memanfaatkan program MCB On Game, pelaku usaha di sektor agrikultura di antaranya peternakan, perikanan dan kelautan, tambak dan perkebunan memperoleh manfaat dari sisi operasional, efisiensi, dan produktifitas," ujar Lasiran.

Pada program ini, PLN mengimplementasikan strategi benefit pelanggan. Pelaku usaha yang terlibat dalam program Electrifying Agriculture bisa menurunkan biaya operasional hingga 40 persen. 

Program ini menawarkan fleksibilitas layanan listrik, di mana para pelaku usaha dilayani dengan listrik pra bayar sehingga dapat membeli token sesuai dengan kebutuhan listriknya. 

"Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan PLN untuk terus mendukung usaha yang berkelanjutan. Kami berharap, dapat membantu meringankan beban masyarakat di tengah pandemi ini," jelas Lasiran.

Program electrifying agriculture merupakan bagian dari semangat transformasi PLN, khususnya pada pilar customer focused dan innovative. Dengan hadirnya kegiatan ini diharapkan dapat membuat layanan listrik menjadi lebih mudah, terjangkau dan andal untuk menopang sektor pertanian masyarakat Indonesia.