PKK DORONG DIVERSIFIKASI PANGAN ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

id

     Mataram (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Nusa Tenggara Barat terus mendorong gerakan diversifikasi pangan sebagai salah satu upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim yang berpotensi menurunkan produksi pertanian.

    

     "Pemanasan global dan kondisi iklim yang kurang menentu terjadi di seluruh dunia. Rawan pangan bisa muncul secara tiba-tiba karena petani gagal panen akibat kondisi alam yang tidak bersahabat itu," kata Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Rabiatul Adawiyah Majdi SE di sela kegiatan apresiasi kader PKK NTB, di Mataram, Jumat.

     Untuk itu, kata dia, pihaknya mengajak seluruh kaum perempuan  mengambil peran dalam upaya memperluas gerakan penganekaragaman konsumsi pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras sebagai bahan makanan pokok.

     Gerakan diversifikasi pangan untuk mencapai ketahanan pangan dapat dicapai apabila ada sistem pangan nasional yang kuat, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan pengetahuan, pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan proses produksi pangan dan peredaran pangan sampai dengan siap konsumsi.

     Rabiatul yang didampingi Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) NTB Hj Martha Elok Eveni SPd (istri Wakil Gubernur NTB H. Badrul Munir) dan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) NTB Hj Husnanidiaty Nurdin mengatakan pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan TP PKK di tingkat kabupaten/kota, sehingga program diversifikasi pangan bisa berjalan sesuai harapan.

    

     "Pertemuan yang digelar ini juga bertujuan untuk menyamakan pandangan tentang program diversifikasi pangan yang akan dijalankan pada 2012 mendatang. Mudah-mudahan dengan pertemuan ini bisa mendorong semua PKK, tidak hanya di tingkat kabupaten/kota tetapi sampai ke desa untuk menyebarluaskan penganekaragaman konsumsi pangan," ujarnya.

     RabiatuL Adawiyah Majdi yang juga isteri Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi menambahkan selain menyosialisasikan penganekaragaman pangan, pihaknya juga  menggerakkan motivasi masyarakat untuk memanfaatkan pekarangannya dengan menanam umbi-umbian dan sayur-sayuran.

     Gerakan pemanfaatan pekarangan tersebut sebagai salah satu strategi agar semua komponen masyarakat familiar dengan pangan lokal. Gerakan itu juga diharapkan bisa mengubah pandangan masyarakat yang selama ini hanya tertuju pada salah satu sumber pangan yakni beras.

     Menurut dia, penekanan perhatian yang hanya tertuju pada salah satu sumber pangan merupakan titik rawan dalam upaya menciptakan ketahanan pangan yang mantap.

     Hal itu juga mengindikasikan bahwa upaya penganekaragaman konsumsi pangan menjadi sangat penting yang didasarkan pada konsep pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

     "Gerakan penganekaragaman konsumsi pangan dan pemanfaatan pekarangan juga kami tularkan kepada anak-anak pelajar mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk membuat kurikukulum pendidikannya," kata Rabiatul. (*)