Dispar Mataram konsep bekas Bandara Selaparang jadi ruang kreatif

id konsep,eks bandara,dispar

Dispar Mataram konsep bekas Bandara Selaparang jadi ruang kreatif

Ilustrasi: sebuah kendaraan melitas di depan bekas Bandara Selaparang di bundaran Rembiga Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan konsep penataan bekas Bandara Selaparang di kawasan Rembiga menjadi ruang kreatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menggerakkan perekonomian di daerah ini.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat, mengatakan, areal bekas Bandara Selaparang yang merupakan milik PT Angkasa Pura itu, akan dikelola menjadi ruang kreatif bekerja sama dengan sebuah komunitas.

"Komuitas inilah yang nantinya bergerak ke sejumlah kementerian terkait untuk membantu merealisasikan konsep yang telah mereka siapkan. Kami perannya sebagai pembina sekaligus memberikan masukan terhadap perencanaan pemanfaatan areal sesuai ketentuan," katanya.   

Menurutnya, dalam konsep ruang kreatif yang telah dipersentasikan oleh komunitas pengelola bekas bandara itu, dilengkapi juga dengan sport tourism untuk mempromosikan destinasi wisata melalui berbagai jenis kegiatan olahraga.
 
Selain itu, akan disiapkan stan-stan untuk bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM), kafe, serta tempat yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan seni serta budaya.

"Misalnya ada kegiatan sanggar senam, latihan tari atau kesenian 'gendang beleq' dan lainnya dapat dipusatkan di ruang kreatif tersebut," katanya.

Bahkan, lanjut Denny, rencana Dispar untuk menyiapkan wisata balon udara di Taman Loang Baloq, bisa terealisasi di Bekas Bandara Selaparang.

Prinsipnya, komunitas itu akan menghidupkan areal bekas bandara menjadi ruang kreatif yang bisa memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat. "Sejak aktivitas bandara pindah ke Lombok Tengah, kondisi areal tersebut menjadi lahan 'tidur'," katanya.

Karena itu, lanjut Denny, saat ini komunitas tesebut sedang menyiapkan proposal perencanaan untuk melakukan perbaikan terhadap bangunan yang rata-rata plaponnya hampir roboh karena tidak pernah dilakukan perawatan.

"Kami yakin, setelah program ini berjalan Kota Mataram bisa mendapat dampak  positif banyak terutama untuk pertumbuhan ekonomi sebab bisa menampung kegiatan pelaku usaha serta menampung berbagai kreativitas anak muda," katanya.