BP2MI NTB menangani pemulangan 21 PMI nonprosedural tujuan Malaysia

id BP2MI NTB,Pemulangan CPMI,CPMI Nonprosedural

BP2MI NTB menangani pemulangan 21 PMI nonprosedural tujuan Malaysia

Petugas Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nusa Tenggara Barat, mengurus para calon pekerja migran Indonesia nonprosedural di bandara. (ANTARA/HO-BP2MI NTB)

Mataram (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nusa Tenggara Barat menangani pemulangan 21 calon pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan masuk ke Malaysia secara nonprosedural melalui Riau dan Kepulauan Riau.

"Awal tahun ini kami menangani kepulangan 21 calon PMI nonprosedural yang akan masuk ke Malaysia melalui pintu perbatasan Riau dan Kepulauan Riau," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis BP2MI NTB Abri Danar Prawabawa di Mataram, Senin.

Ia mengatakan jumlah tersebut meningkat signifikan dari data pencegahan keberangkatan calon PMI secara nonprosedural pada awal tahun 2021, yakni 13 orang.



Saat ini, kata Abri Danar, terdapat 11 calon PMI nonprosedural asal NTB yang masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian di Batam, Kepulauan Riau, dan akan dipulangkan ke daerah asal.

"Pada pencegahan bulan ini, bukan hanya didominasi oleh pekerja laki-laki, calon PMI perempuan juga banyak yang berusaha masuk Malaysia secara nonprosedural" ujarnya.

Sejak akhir 2021, kata dia, Pemerintah Indonesia semakin giat melaksanakan operasi penjagaan poros perbatasan di bandara atau pelabuhan sebagai antisipasi maraknya penempatan PMI secara nonprosedural.

Upaya tersebut sebagai bentuk kehadiran Pemerintah Indonesia guna memastikan warganya berangkat ke luar negeri untuk bekerja secara aman dan memiliki pelindungan di negara penempatan.

Abri Danar menambahkan Pemerintah Malaysia juga masih fokus untuk mencegah penyebaran COVID-19 di negaranya. Salah satunya dengan kebijakan menutup pintu bagi para tenaga kerja asing, seperti PMI ataupun pekerja dari negara-negara lain.



"Upaya tersebut harus kita hormati, jangan justru memaksa untuk masuk ke sana," ucapnya pula.

Ia mengatakan bagi warga NTB yang ingin bekerja ke luar negeri bisa mengisi peluang-peluang kerja ke negara lain yang tetap dibuka dan memanfaatkan kesempatan itu untuk meningkatkan kompetensi serta keterampilan dengan cara mengakses pelatihan yang disediakan oleh balai latihan kerja.