Selama puasa volume sampah di Kota Mataram naik

id sampah,puasa,naik

Selama puasa volume sampah di Kota Mataram naik

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irawansyah. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan memasuki hari ketiga puasa Ramadhan 1443 Hijriah, volume sampah di Mataram mengalami peningkatan hingga lima persen dibandingkan dari hari-hari sebelum puasa.

"Kondisi itu terjadi karena tingginya aktivitas masyarakat, termasuk munculnya pedagang takjil musiman yang memicu peningkatan volume sampah setiap hari," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irawansyah di Mataram, Selasa.

Menurutnya, volume sampah di Kota Mataram setiap hari rata-rata sekitar 240 ton hingga 250 ton. Tapi memasuki bulan puasa, volume sampah tersebut meningkat hingga sekitar lima persen.

Peningkatan volume sampah tersebut, diprediksi akan terus naik hingga menjelang masuknya Idul Fitri 1443 Hijrah dan Lebaran "Topat" (ketupat) yang dirayakan sepekan setelah Idul Fitri.

"Peningkatan volume sampah terjadi saat perayaan hari-hari besar keagamaan, dipicu karena tingginya aktivitas kegiatan sosial kemasyarakatan," katanya.

Irwansyah mengatakan untuk mengantisipasi agar produksi sampah dari masyarakat dapat terangkut secara maksimal, pihaknya melakukan patroli sampah ketika aktivitas pedagang musiman telah selesai.

Untuk memudahkan pengangkutan, pedagang musiman takjil di Kota Mataram sudah dipetakan terutama yang dinilai padat seperti di kawasan Jalan Sriwijaya, Karang Genteng, dan Gomong.

"Harapan kita, para pedagang setidaknya sudah mewadahi sampah mereka sehingga begitu petugas datang, sampah tinggal diangkat," katanya.

Di sisi lain, Irwansyah mengimbau agar masyarakat dan pedagang bisa disiplin membuang sampah pada tempatnya atau tidak membuang sampah ke saluran dan sungai.

Sampah yang dibuang ke saluran dan sungai bisa menghambat kelancaran aliran air sehingga memicu terjadinya luapan dan genangan air bahkan ke rumah penduduk.

"Karena itu, sampah sebaiknya diberi wadah dan petugas kami siap angkut ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Irwansyah menambahkan.*