SMA Taruna Nusantara pertahankan rekrut siswa berbagai suku

id sma taruna nusantara, magelang

SMA Taruna Nusantara pertahankan rekrut siswa berbagai suku

Balairung Pancasila SMA Taruna Nusantara di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. ANTARA/Heru Suyitno

Magelang (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mempertahankan perekrutan siswa baru dari berbagai suku di Indonesia untuk memperkuat kesadaran kebangsaan.

"Penerimaan siswa baru dari angkatan pertama sampai saat ini mensyaratkan harus ada yang mewakili semua suku di Indonesia dari Aceh sampai Papua," kata Kepala Humas SMA Taruna Nusantara Cecep Iskandar di Magelang, Minggu.

Ia menuturkan calon siswa baru angkatan 33 tahun 2022 telah mengikuti seleksi dan calon siswa yang diterima sudah diumumkan pada 2 Mei 2022. Pada tanggal 2 Juli 2022 seluruh calon siswa yang diterima sebanyak 330 orang diminta datang di SMA Taruna Nusantara.

"Ratusan calon siswa yang diterima tersebut mewakili seluruh suku di Indonesia, ada dari Aceh, Sulut, NTT, NTB, dan Papua. Mereka suku asli daerah setempat bukan cuma pendatang," katanya.

Menurut dia, representasi suku seperti ini menjadi sebuah persyaratan utama di SMA Taruna Nusantara. "Kami menyadari dan telah melakukan riset dari tahun ke tahun bahwa dengan mendidik siswa yang multikultural itu pemahaman antarsuku, pemahaman perbedaan di antara mereka baik suku, agama, maupun ras yang dididik dalam sebuah kampus SMA Taruna Nusantara ini akan menghasilkan sebuah kesadaran kebangsaan yang sangat tinggi," katanya.

Cecep mengatakan kebangsaan bagian dari kesadaran bahwa dari yang berbeda-beda itu akan menjadi sebuah bangsa yang khas yang memiliki jati diri yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain.

Ia menuturkan siswa yang dididik dalam sebuah kampus yang tersendiri seperti ini ternyata sangat baik bagi mereka sehingga ada kesadaran yang dalam sebagai sebuah bangsa, sebagai seorang Indonesia yang memiliki satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.

"Kesadaran kebangsaan ini kami ajarkan dalam kurikulum. Kurikulumnya seperti SMA pada umumnya, tetapi kami memiliki ciri khusus sebagai kurikulum mata pelajaran dan mata kegiatan," katanya.

Baca juga: Belajar daring hilangkan hambatan akses pendidikan

Mata pelajaran ada empat, meliputi kepemimpinan, kenusantaraan, bela negara, dan kewirausahaan. Kemudian mata kegiatannya dari mata pelajaran menjadi beragam mata kegiatan.

Cecep menjelaskan jika saat pendaftaran di suatu wilayah tidak ada anak daerah setempat yang mendaftar maka pendaftaran bisa diulang atau diperpanjang sehingga mendapatkan anak daerah.

"Terkadang memang di suatu daerah anak tersebut tidak memenuhi syarat, tetapi kami turunkan syaratnya sehingga anak asal daerah tersebut ada yang mewakili, karena hal itu penting bagi siswa kami," katanya.

Ia mencontohkan anak asal Jawa ketika ketemu dengan anak Papua, NTT, Sumut, dan Aceh mereka akan memiliki wawasan yang berbeda setelah berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda itu, karena dengan banyak interaksi dengan orang yang berbeda, wawasannya menjadi lebih luas.

Cecep menjelaskan saat seleksi, ada tim dari SMA Taruna Nusantara datang ke 34 provinsi yang dibagi menjadi 42 panitia daerah, karena ada provinsi yang lebih dari satu panitia daerah, seperti Jateng ada tiga panitia daerah serta Jabar dan Jatim masing-masing dua panitia daerah. Untuk masuk ke SMA Taruna Nusantara bisa melalui tiga jalur, yaitu jalur beasiswa, jalur reguler (iuran biasa), dan jalur kontribusi khusus.

"Jalur tersebut sebenarnya hanya untuk memperebutkan kursi saja, dalam arti anak yang jalur beasiswa akan berebut dengan anak yang beasiswa, kemudian anak yang jalur kontribusi khusus akan berebut dengan anak yang kontribusi khusus, dan yang reguler berebut dengan yang reguler," katanya.