Mekkah (ANTARA) - Panitia haji meminta jamaah haji di Tanah Suci tetap tenang dan tidak perlu khawatir dengan informasi adanya sejumlah haji yang terpapar COVID-19 setiba di Tanah Air, namun diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Jadi tidak usah khawatir karena proses mereka ketika diantigen kemudian positif akan dilakukan penanganan langsung, tapi sebagian besar jamaah kita sudah menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Akhmad Fauzin di Jeddah, Rabu.
Begitu pula dengan keluarga jamaah haji di Tanah Air, ujar dia. tidak perlu khawatir terhadap kondisi jamaah yang sedang berhaji, baik yang masih di Tanah Suci maupun yang dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Ia mengimbau jamaah haji Indonesia selalu menaati protokol kesehatan dengan tetap memakai masker dalam setiap kesempatan, terutama di tempat umum kalau bersama jamaah yang lain, baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi.
Baca juga: Maskapai jangan ubah jadwal penerbangan jamaah haji sesukanya
Baca juga: Menag minta maaf layanan jamaah haji belum sesuai harapan
Menurut dia, masker juga harus tetap dikenakan selama penerbangan di pesawat hingga sampai debarkasi. Menjaga protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan yang terlalu dekat, katanya, adalah bagian dari ikhtiar supaya tidak terkena COVID-19.
Fauzin juga mengingatkan jamaah untuk tidak bepergian ke luar kota perhajian. Hal itu dimaksudkan agar jamaah tetap dapat menjaga stamina dan tidak kelelahan. Sebab, jika kelelahan, stamina dan imunitas menurun, sehingga bisa terpapar penyakit.
Kementerian Kesehatan menerbitkan kebijakan baru terkait tes antigen bagi seluruh jamaah setibanya di debarkasi. Kebijakan ini diterbitkan setelah adanya belasan orang dari 14.393 haji Indonesia yang dilaporkan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan setibanya di debarkasi haji Tanah Air, sejak awal kepulangan 15 Juli 2022.
Sebanyak 14 haji, terdiri dari 13 asal debarkasi Surabaya dan satu dari Solo terkonfirmasi positif COVID-19. Gejala yang timbul dari infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, seluruhnya bersifat ringan, sehingga prosedur perawatan pasien sesuai protokol kesehatan yang kini berlaku adalah isolasi mandiri.