Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera melakukan pendataan terhadap guru-guru berprestasi di sejumlah sekolah untuk disebar ke sekolah-sekolah pinggiran sebagai upaya pemerataan kualitas pendidikan di kota itu.
"Untuk menghilangkan 'image' sekolah favorit dan tidak, guru-guru yang ada di sekolah yang difavoritkan dan berprestasi akan kita data dan sebar secara merata di semua sekolah di kota ini," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Yusuf usai pelantikan dan pengambilan sumpah jabatannya sebagai Kepala Disdik Kota Mataram oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, menggantikan pejabat sebelumnya yang telah dimutasi ke dinas lain.
Ia mengatakan, dengan adanya pemerataan guru berprestasi itu maka akan berdampak pada penyebaran siswa serta pemerataan kualitas pendidikan di semua tingkatan sekolah di kota ini.
"Pemerataan kualitas pendidikan menjadi program pertama kita, dengan melakukan pendataan dan penyebaran guru-guru berprestasi. Rekam jejak para guru sudah ada pada kami," kata Yusuf yang sebelumnya menjabat Pengawas Sekolah Ahli Madya Disdik Kota Mataram.
Yusuf mengatakan, salah satu tolok ukur yang dapat dilihat dari guru berprestasi dilihat dari seberapa sering mereka melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas diri melalui berbagai pendidikan dan pelatihan, serta program keprofesian berkelanjutan.
"Prinsipnya, komitmen pertama kami dalam menjalankan tugas adalah segera melakukan rotasi guru dari sekolah yang bagus ke sekolah pinggiran," katanya.
Sebelumnya Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana setelah mengambil sumpah janji pejabat, meminta Kepala Dinas Pendidikan yang baru dilantik agar mereduksi adanya sekolah favorit dan tidak.
Menurut Mohan, kualitas sekolah di Mataram baik di tengah kota maupun di pinggiran harus merata. Jangan sampai ada sekolah lain yang kekurangan siswa dan ada sekolah kelebihan siswa karena mengejar sekolah favorit.
"Akibatnya pada sekolah favorit terjadi tambahan rombongan belajar (rombel), namun itu bisa mempengaruhi kenyamanan belajar mengajar anak-anak," katanya.
Berita Terkait
Oknum guru di Cirebon cabuli bocah 12 tahun ditangkap polisi
Senin, 25 Maret 2024 16:00
Guru Penggerak wujudkan pendidikan unggul
Rabu, 20 Maret 2024 16:48
Guru di Mataram diminta maksimal awasi siswa selama cuaca ekstrem
Kamis, 14 Maret 2024 17:24
Sistem "interlock" atasi bullying di sekolah
Kamis, 7 Maret 2024 11:09
Mendikbudristek : Guru Penggerak agen perubahan dalam transformasi pendidikan
Kamis, 7 Maret 2024 10:59
Jokowi ingatkan peran guru wujudkan Indonesia Emas
Minggu, 3 Maret 2024 9:10
Pakar mengingatkan Menko Polhukam Hadi perhatikan saran Tim Percepatan Reformasi Hukum
Sabtu, 24 Februari 2024 7:08
Kemendikbudristek dukung generasi muda berprofesi guru
Kamis, 22 Februari 2024 19:25