Pemkot Mataram gelar "fashion show" promosikan batik UMKM

id fashion,mataram,show

Pemkot Mataram gelar "fashion show" promosikan batik UMKM

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperinkop UKM) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menggelar "fashion show on the street" di depan Taman Sangkareang, 25 Agustus 2022, untuk mempromosikan batik Sasambo (sasak, samawa, mbojo) yang merupakan hasil produk UMKM di kota ini.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Rabu, mengatakan, para peserta "fashion show on the street" berasal dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) perwakilan dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) se-Kota Mataram. "Peserta 'fashion show on the street' tercatat 51 ASN yang merupakan perwakilan OPD sek-Kota Mataram," katanya.

Selain itu, semua pimpinan OPD se-Kota Mataram bersama pasangan masing-masing (suami/istri) juga akan melakukan parade dengan menggunakan pakaian batik sasambo hasil produksi UMKM Kota Mataram.

"Parade dan 'fashion show on the street' akan mengambil tempat di Gapura Taman Sangkareang bagian utara kemudian berjalan ke arah utara melintasi Jalan Penjanggik sampai seberang jalan atau di Hotel Santika," katanya.

Baca juga: Pelaku UMKM Mataram diimbau tidak panik rencana kenaikan BBM
Baca juga: Festival UMKM Sampoerna naikkan kelas UMKM pemberian NIB


Kegiatan "fashion show on the street", lanjutnya, dimaksudkan sebagai ajang memperkenalkan hasil produk UMKM Kota Mataram sehingga bisa dicintai oleh masyarakat dengan membeli dan menggunakan produk-produk UMKM lokal. "Kegiatan ini sekaligus untuk menyambut dan memeriahkan HUT ke-29 Kota Mataram pada tanggal 31 Agustus 2022," katanya.

Lebih jauh Fatwir mengatakan, batik Sasambo hasil produk UMKM lokal memiliki motif dengan ciri khas kearifan lokal seperti lumbung dan gapura Taman Sangkareang, Gapura Tembolak, dan monumen Mataram Metro atau biasa disebut tugu mutiara. "Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat untuk mempromosikan hasil UMKM lokal," katanya.

Selain menggunakan batik, tambah Fatwir, tim juri juga akan menilai aksesori yang digunakan para peserta yang juga merupakan hasil UMKM di Kota Mataram. "Misalnya, aksesori dari mutiara, tas dan lainnya yang merupakan produk khas lokal daerah ini," kata Fatwir.