Jakarta (ANTARA) - Presiden Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) Marco Maria Scolaris memuji penyelenggaraan Piala Dunia Panjat Tebing 2022 yang telah terlaksana di Kawasan SCBD, Jakarta, 24-26 September.
Scolaris menilai ajang Piala Dunia Panjat Tebing yang untuk pertama kalinya digelar di Indonesia itu merupakan kelanjutan kesuksesan Asian Games 2018 ketika cabang olahraga tersebut mendapat sambutan meriah dari para penggemar.
“Saya kira tak cuma saya, bagi atlet dan ofisial yang tampil di sini takjub dengan arena pertandingan di tengah gedung pencakar langit dan jantung kota Jakarta. Fantastis dan kolaborasi yang bagus antara IFSC, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), pemerintah, dan sektor swasta,” kata Scolaris dalam pernyataan resmi di Jakarta, Senin.
Tak hanya memuji arena pertandingan, Scolaris juga takjub dengan talenta atlet Indonesia yang tampil mengesankan bagaikan pahlawan yang menjadi kebanggaan publik tuan rumah. “Atlet Indonesia luar biasa. Sebagai federasi internasional, kami bangga pahlawan lokal tampil bagus dan membanggakan pendukung tuan rumah. Indonesia dalam trek yang benar dalam membentuk tim panjat tebing yang kuat,” ujar Scolaris.
Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo menjadi juara umum kategori speed Piala Dunia Panjat Tebing 2022 setelah mengumpulkan 4.455 poin, termasuk hasil dari kemenangan dia pada dua seri kejuaraan di di Seoul, Korea Selatan pada 6-8 Mei dan Salt Lake City, Amerika Serikat pada 27-29 Mei lalu.
Baca juga: Atlet Raviandi mengesankan di IFSC Climbing World Cup Jakarta 2022
Baca juga: Enam wakil Indonesia ke semifinal IFSC Climbing World Cup Jakarta
Indonesia bahkan kembali menunjukkan dominasinya pada seri Jakarta, yang menjadi seri penutup rangkaian Piala Dunia Panjat Tebing 2022. Medali emas diraih oleh Aswar Jaelolo yang memenangi Indonesian Final melawan Kiromal Katibin pada perlombaan nomor speed putra, akhir pekan lalu.
Sementara di nomor lead, untuk pertama kalinya, Indonesia mampu menembus final Piala Dunia melalui Raviandi Ramadhan yang finis di posisi kedelapan dalam debutnya di pentas internasional.