BI NTB sudah menjual 877.080 butir telur lewat operasi pasar murah

id BI Provinsi NTB,Operasi Pasar Murah,Telur Ayam

BI NTB sudah menjual 877.080 butir telur lewat operasi pasar murah

Arsip - Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat H Lalu Gita Ariadi (kiri dua), bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji (kanan dua), membuka gebyar operasi pasar murah telur merdeka di pasar tradisional Pagesangan, Kota Mataram, pada 1 September 2022. ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah menjual sebanyak 877.080 butir telur melalui operasi pasar murah merdeka yang digelar sejak 1 September 2022 untuk mengendalikan inflasi.

"Total telur yang didistribusikan melalui operasi pasar murah sudah mencapai 29.236 tray atau sebanyak 877.080 butir hingga 31 Oktober 2022," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Achmad Fauzi, di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan telur yang dijual melalui operasi pasar murah merupakan hasil produksi peternak lokal yang menjadi klaster binaan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, yakni di Kabupaten Lombok Utara. Selain itu, dari para peternak di Sesaot, Kabupaten Lombok Barat.

Operasi pasar murah telur dilakukan setiap hari di empat pasar tradisional di Kota Mataram, yakni Pasar Induk Mandalika, pasar tradisional Sindu, pasar tradisional Pagesangan, dan pasar tradisional Kebon Roek.

Saat ini, kata Fauzi, pihaknya menjual telur dengan harga Rp45 ribu per tray (30 butir). Harga tersebut lebih murah dibandingkan harga yang berlaku di pasaran. Sebelumnya harga komoditas itu berada di kisaran Rp62.000 per tray pada awal digelarnya operasi pasar murah.

"Alhamdulillah sekarang harga telur sudah kembali normal dan tidak menjadi pemicu inflasi," ujarnya.

Selain telur, kata dia, komoditas lain yang dijual melalui operasi pasar murah, yakni beras dengan harga Rp8.600 per kilogram (kg), dan minyak goreng Rp13.000 per liter.

Dua komoditas itu dipasok dari Perum Bulog NTB yang juga bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB.

Ada juga penjualan bawang merah dengan harga Rp18.000 hingga Rp25.000 per kg. Sebanyak 4.271 kilogram bawang merah sudah terjual, semuanya dipasok dari sentra produksi, yakni dari Sape dan Lambu, Kabupaten Bima.

"Untuk jadwal operasi pasar murah masih berlanjut dan belum diputuskan sampai kapan akan dilakukan," ujar Fauzi.

Sekretaris Daerah NTB H Lalu Gita Ariadi mengatakan operasi pasar murah kebutuhan pokok tersebut sebagai salah satu ikhtiar pemerintah daerah dalam rangka penetrasi harga komoditas pangan yang sebelumnya sempat bergejolak, khusus telur ayam ras.

"Tugas TPID termasuk salah satunya adalah melakukan penetrasi dari pasar bergejolak sampai benar-benar normal dan terkendali. Kita ikhtiar seperti itu," katanya.