Presiden Jokowi tekankan pentingnya implementasi cetak biru IMT-GT 2022-2026

id Phnom penh,Jokowi,KTT IMT-GT

Presiden Jokowi tekankan pentingnya implementasi cetak biru IMT-GT 2022-2026

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (tengah) dan utusan khusus Perdana Menteri Malaysia yang juga Ketua DPR Malaysia Azhar Azizan Harun (kanan) mengikuti sesi foto bersama saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-14 Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022). Pertemuan Tingkat Tinggi para pemimpin Indonesia, Malaysia, dan Thailand itu membahas kerja sama ketiga negara tersebut. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Phnom Penh (ANTARA) - Pengesahan Cetak Biru 2022-2026 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) merupakan langkah awal yang implementasinya harus terus dikawal untuk mewujudkan visi IMT-GT 2036, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden menekankan kepentingan itu saat berbicara pada KTT ke-14 IMT-GT di sela-sela penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis. "Sepanjang 2014 – 2021, GDP IMT-GT meningkat sebesar 39 persen bahkan di masa pandemi. Ke depan, komitmen ini harus diperkuat terlebih pada kondisi dunia yang semakin kompleks dengan ancaman resesi global tahun 2023,” kata Jokowi.

Ia mengingatkan bahwa dukungan pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam implementasi di lapangan sangatlah menentukan. Untuk itu, Jokowi mengemukakan tiga fokus utama yang bisa dijalankan.

Poin pertama adalah membangkitkan sektor pariwisata subkawasan. Presiden menganggap aspek tersebut sangat mendesak karena sektor pariwisata turun drastis hingga di atas 90 persen dalam dua tahun terakhir.

"Cara baru harus dicari melalui akselerasi teknologi digital dalam pemasaran, pengembangan pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan, dan peluncuran inisiatif IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai platform pemasaran dan promosi bersama," ujarnya.

Jokowi juga mendorong agar wisata halal dapat dikembangkan sebagai bagian dari target menjadi pusat ekonomi halal dengan nilai pasar tujuh triliun dolar AS (sekitar Rp109,48 kuadriliun) pada 2030.

Poin kedua adalah mempercepat pembangunan infrastruktur keras dan lunak, yaitu infrastruktur fisik dan sumber daya manusia, yang keduanya tidak bisa dipisahkan melainkan harus saling melengkapi. Upaya tersebut, katanya, sejalan dengan prioritas Indonesia untuk membangun infrastruktur dan SDM secara bersamaan.

"Pembangunan konektivitas fisik, seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, termasuk Trans-Sumatera, terus kita lakukan. Dalam hal ini, kita harus fokus meningkatkan konektivitas enam koridor ekonomi, termasuk implementasi kapal RoRo Dumai-Melaka,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui kerja sama pendidikan IMT-GT University Network sebagai pusat riset dan inovasi subkawasan. Poin ketiga adalah mewujudkan ekonomi subkawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Presiden menjelaskan bahwa ekonomi hijau merupakan masa depan perekonomian ASEAN. ASEAN berkomitmen kuat mewujudkan masa depan berkelanjutan dengan menggunakan energi terbarukan hingga 35 persen pada 2025.

“Hal tersebut dapat kita lakukan melalui percepatan transisi energi bersih, pengembangan lapangan kerja dan investasi energi terbarukan serta percepatan implementasi Kerangka Pembangunan Kota Hijau 2019-2036,” kata Presiden.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa seluruh upaya pembangunan tersebut akan menjadi dasar bagi kemakmuran ASEAN dan Indo-Pasifik. Untuk mendukung peningkatan konektivitas kawasan, lanjut dia, tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum. “Saya mengundang partisipasi aktif negara-negara IMT-GT untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai Epicentrum of Growth,” ucap Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden RI ingatkan kawasan tetap waspada gelombang krisis
Baca juga: Jokowi lakukan pertemuan dengan Presiden World Water Council

Dalam kesempatan KTT IMG-GT itu, dilaksanakan pula penyerahan jabatan ketua Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle tahun 2023 kepada Indonesia. Pada KTT tersebut, Jokowi didampingi antara lain oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.