Jenewa (ANTARA) - Komisaris Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengutuk eksekusi terhadap pengunjuk rasa di Iran dan meminta Teheran untuk segera melakukan moratorium hukuman mati.
"Prosedur kriminal yang dipersenjatai untuk menghukum orang-orang yang menggunakan hak-hak dasarnya–seperti mereka yang berpartisipasi dalam atau mengorganisasi demonstrasi–sama dengan pembunuhan yang disetujui negara,” kata Turk pada Selasa.
Dia menegaskan bahwa eksekusi tersebut melanggar hukum hak asasi manusia internasional. Pada Sabtu (7/1), Iran mengeksekusi dua pria yang disalahkan atas kematian seorang petugas keamanan selama protes anti pemerintah pada November tahun lalu.
Kepala Kantor HAM Timur Tengah dan Afrika Utara Mohammad Al Nsour mengatakan kantor tersebut memiliki informasi bahwa dua eksekusi lebih lanjut akan segera dilakukan terhadap Mohammad Boroughani (19) dan Mohammad Ghobadiou (22).
Al Nsour mengatakan protes massal terhadap eksekusi telah terjadi di Iran. Turk lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah Iran akan melayani kepentingan rakyatnya dengan lebih baik dengan mendengarkan keluhan mereka dan melakukan reformasi hukum dan kebijakan yang diperlukan untuk memastikan penghormatan terhadap keragaman pendapat.
Iran harus menghormati "kebebasan berekspresi dan berkumpul, dan penghormatan penuh dan perlindungan hak-hak perempuan di semua bidang kehidupan," ujar Turk. Pihak berwenang Iran telah menahan ribuan orang sejak protes nasional meletus September lalu menyusul kematian Mahsa Amini, perempuan 22 tahun yang ditangkap oleh polisi moral negara karena diduga melanggar aturan berpakaian bagi perempuan.
Baca juga: PBB sebut lapisan ozon dalam proses pemulihan
Baca juga: TNI berusaha maksimal dukung misi perdamaian PBB
Sedikitnya 517 pengunjuk rasa, di antaranya puluhan anak-anak, tewas dan lebih dari 19.200 orang telah ditangkap, menurut Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, sebuah organisasi non pemerintah yang memantau dengan cermat kerusuhan tersebut.
Pihak berwenang Iran belum memberikan angka resmi tentang mereka yang terbunuh atau ditahan. "Iran harus mengambil langkah tulus untuk memulai reformasi yang dibutuhkan dan dituntut oleh rakyatnya sendiri untuk menghormati dan melindungi hak asasi manusia mereka," kata Turk.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
PBB sebut seperempat umat manusia tinggal di daerah konflik
Rabu, 8 Maret 2023 17:25
Ketidaksepahaman terkait pelaksanaan ibadah perlu dialog
Selasa, 7 Mei 2024 20:39
Senator AS ancam sanksi keras ICC
Selasa, 7 Mei 2024 9:50
Chelsea gilas West Ham United skor 5-0
Senin, 6 Mei 2024 4:51
Lima unit militer Israel lakukan pelanggaran HAM
Selasa, 30 April 2024 15:21
Perlu tingkatkan sosialisasi perlindungan HAM sektor bisnis
Senin, 29 April 2024 19:35
Aston Villa tekuk Bournemouth skor 3-1
Senin, 22 April 2024 6:07
Komnas HAM berempati kepada korban dugaan asusila
Jumat, 19 April 2024 18:50