Indonesia targetkan minimal tiga koperasi berskala internasional

id Harkopnas 2013, Menkop dan UKM, target minimal tiga koperasi internasional

"Harapan kami adalah Indonesia pada 2014 dari lebih dari 200 ribu unit koperasi yang sudah terbentuk, minimal ada tiga koperasi yang menempati koperasi berskala internasional," kata Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan.
Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah Indonesia menargetkan minimal terbentuk tiga unit koperasi berskala internasional pada akhir 2014 yang terlahir dari sebanyak 200 ribu lebih koperasi yang sudah terbentuk.

"Harapan kami adalah Indonesia pada 2014 dari lebih dari 200 ribu unit koperasi yang sudah terbentuk, minimal ada tiga koperasi yang menempati koperasi berskala internasional," kata Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-66 yang dipusatkan di Mataram, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat sore.

Puncak peringatan Harkopnas 2013 itu dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri Kebinet Indonesia Bersatu (KIB) II.

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) H A M Nurdin Halid, dan para gubernur serta bupati/wali kota seluruh Indonesia, dan pejabat terkait juga hadir dalam acara, yang juga dihadiri sekitar 10 ribu orang itu.

Syarief mengatakan, saat ini sudah terbentuk sebanyak 200.808 unit koperasi dengan jumlah anggota sebanyak 34.685.145 orang.

Dari jumlah koperasi yang sudah terbentuk, diharapkan akan muncul minimal tiga unit koperasi berskala internasional di akhir 2014.

Harapan itu, didasarkan pada upaya nyata Pemerintah Indonesia yang terus aktif dalam berbagai pertemuan perkoperasian tingkat global.

Pertemuan global pada 13-14 Mei 2013, di Jakarta, Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan inisiatif diskusi bersama dengan representatif International Cooperatives Alliance (ICA), dan mengusulkan syarat koperasi besar dunia yang harus menyertakan ketentuan jumlah dan partisipasi anggota .

Usulan tersebut merevisi sistem penilaian yang dipakai oleh ICA dalam menetapkan koperasi internasional.

"Usulan Indonesia itu dapat diterima oleh ICA yakni kriteria koperasi yang baik bukan hanya dipandang dari sisi modal dan asetnya tapi pada jumlah anggota, sertifikasi anggota, dan benefit yang diperoleh anggotanya," ujarnya.

Dari usulan tersebut, maka peluang Indonesia untuk menempatkan minimal tiga koperasi terbaiknya dalam daftar 300 koperasi besar dunia semakin terbuka lebar.

Dampak nyata lainnya, yakni pertumbuan ekonomi Indonesia pada akhir 2013 yang ditargetkan sebesar 6,3 persen akan dapat dicapai.

"Kami optimistis, pertumbuan ekonomi Indonesia tahun 2013 yang ditergetkan 6,3 persen akan dapat dicapai, sehingga kesejahteraan angota koperasi dan rakyat dapat lebih meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Dr Susilo Bambang Yudhoyono," ujar Syarief. (*)