Kupang (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para peternak untuk menjaga kebersihan kandang Babi guna mencegah terjadinya penularan virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika yang telah ditemukan di daerah itu.
"Pencegahan penularan virus ASF hanya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang sehingga ternak Babi milik para peternak tetap sehat," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran drh Yosep A Paulus ketika dihubungi Antara di Kupang, Minggu.
Ia mengatakan kasus kematian ternak Babi secara sporadis terjadi di enam kecamatan di Kabupaten Kupang sejak satu kasus virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika ditemukan di daerah itu.
Kasus kematian Babi di Kabupaten Kupang hingga saat ini sudah mencapai 75 ekor yang diduga terinfeksi virus flu babi. Menurut dia kasus kematian ternak Babi yang terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Kupang Tengah hingga menembus puluhan ekor Babi yang mati diduga karena paparan virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Dia mengatakan para peternak agar memberikan pakan ternak Babi yang memiliki kandungan gizi yang tinggi guna memperkuat daya tahan tubuh Babi dari serangan penyakit.
"Apabila para peternak membutuhkan bantuan petugas kesehatan hewan agar segera menghubungi Dinas Peternakan atau Pos kesehatan hewan yang ada di Kabupaten Kupang," kata Yosep A Paulus.
Ia juga berharap para peternak untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara rutin semua kandang Babi yang ada guna membersihkan virus penyakit yang berpotensi terjadi penularan penyakit pada ternak Babi.
Baca juga: Karantina Balipapan cegah masuk 26 hewan ternak babi tanpa sertifikat
Baca juga: Penelitian China sebut susu babi berpeluang untuk konsumsi
"Kami sampaikan untuk penyakit ASF belum ada obat, sehingga yang harus dilakukan melalui upaya pencegahan dengan rutin membersihkan kandang serta memberikan pakan yang berkualitas," tegas Yosep A Paulus.
Dia juga berharap apabila terdapat ternak Babi yang mati agar segera dikuburkan dan tidak diperbolehkan membuangnya di sungai atau tempat sampah karena dapat menularkan penyakit.
Berita Terkait
Zona bahaya bakal diperluas jadi 10 km imbas erupsi Gunung Lewotobi
Jumat, 8 November 2024 18:41
Brimob evakuasi korban terdampak erupsi Lewotobi NTT
Jumat, 8 November 2024 18:34
Kemensos berikan layanan bagi pengungsi Lewotobi-NTT
Kamis, 7 November 2024 20:40
Korban letusan Gunung Lewotobi beberapa harus diamputasi
Kamis, 7 November 2024 13:01
Gunung Lewotobi hari ini erupsi lagi, ketinggian ledakan abunya capai 2.500 meter
Kamis, 7 November 2024 10:04
Dinkes Manggarai Timur NTT mencatat penurunan kasus TBC
Kamis, 7 November 2024 5:49
Dinkes Manggarai sebut sosialisasi-edukasi berkala cara persuasif atasi TB
Kamis, 7 November 2024 5:19
Kemensos siapkan Rp135 juta bagi ahli waris korban erupsi Lewotobi-NTT
Rabu, 6 November 2024 6:36