Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air atau SDA siap mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan di beberapa provinsi pada tahun ini.
"Kami sudah menyiapkan dengan waktu ini, harapannya kami akan bergerak mulai Maret mengebor titik-titik yang diprediksi akan terjadi kekeringan kurang lebih 37 titik di 19 provinsi," ujar Direktur Jenderal SDA Jarot Widyoko dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Dia juga menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait hal ini. "Kami menginventarisasi alat-alat bor kami sekitar 26 unit," ujarnya.
Kementerian PUPR juga siap untuk memastikan pemanfaatan volume di bendungan dengan cara mengatur volume bendungan itu semaksimal mungkin. Selain itu Kementerian PUPR juga siap melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan, serta rehabilitasi sumur-sumur yang eksisting.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dalam waktu beberapa bulan yang akan datang, curah hujan dengan kategori intensitas rendah diprediksi dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Sektor-sektor terkait yang dapat terdampak seperti sumber daya air, kehutanan, pertanian, dan kebencanaan, perlu melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan potensi dampak kekeringan sebagai konsekuensi kondisi curah hujan rendah tersebut.
Setelah mengalami kondisi La Nina selama 3 tahun berurutan di tahun 2020 hingga 2022 yang berdampak pada iklim yang basah 3 tahun terakhir, pemantauan terbaru suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menunjukkan bahwa, saat ini intensitas La Nina terus melemah, dengan indeks pada awal Februari 2023 sebesar -0,61.
Baca juga: Dinas PUPR: 96 persen jalan di Mataram kondisi mantap
Baca juga: Kementerian PUPR membantu alat berat untuk olah sampah di Lombok Tengah
Kondisi La Nina ini diprediksi akan terus melemah dan beralih menuju kondisi Netral pada Februari – Maret 2023. Kondisi ENSO Netral diprediksi akan terus bertahan hingga pertengahan tahun 2023.
Kondisi tersebut menyebabkan musim kemarau tahun 2023 diprediksikan lebih kering dibandingkan 3 tahun terakhir. Secara lebih rinci dari bulan ke bulan, daerah yang diprediksikan mendapatkan potensi curah hujan bulanan dengan kategori rendah (akumulasi kurang dari 100 mm/bulan) berpeluang besar terjadi.
Berita Terkait
PUPR terus bangun pengaman pantai kawasan pulau terkecil dan terluar
Minggu, 13 Oktober 2024 7:27
Kementerian PUPR serukan konsep bangunan hijau
Selasa, 8 Oktober 2024 6:23
PUPR bangun 5.999 km jalan nasional baru
Jumat, 4 Oktober 2024 15:41
Kementerian PUPR selesaikan penanganan kawasan Belawan
Selasa, 1 Oktober 2024 7:24
PUPR bangun pendopo-toilet internasional mendukung KSPN Tanjung Kelayang
Senin, 30 September 2024 4:05
Kementerian PUPR-APWF kerja sama penyelenggaraan APWS tahun 2027
Minggu, 29 September 2024 5:33
Kementerian PUPR survei lokasi pembangunan TPST Mataram
Selasa, 24 September 2024 10:13
Kementerian PUPR tata kawasan permukiman kumuh Lagasa di Muna
Senin, 23 September 2024 4:42