Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera melanjutkan pemasangan beronjong di kawasan pesisir Mapak Indah, Sekarbela, untuk mencegah abrasi akibat gelombang pasang.
"Besok (22/2), kita akan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis seperti Dinas PUPR dan Dinas Perkim untuk skema pelaksanaan di lapangan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Koordinasi tersebut, lanjutnya, dimaksudkan untuk menyiapkan kegiatan lanjutan pemasangan beronjong karena kondisi cuaca saat ini sudah mulai landai begitu juga dengan gelombang.
"Kita maunya cuaca yang baik ini dimanfaatkan untuk lanjut memasang beronjong," katanya.
Beronjong akan dibangun di Mapak Indah sepanjang 250-300 meter ke arah bagian utara dan selatan Mapak Indah, dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki permukiman penduduk.
Jumlah beronjong yang sudah dipasang saat ini baru empat kotak. Satu kotak beronjong berukuran panjang dua meter, lebar satu meter, dan tinggi 50 sentimeter.
"Empat kotak beronjong itu menghabiskan empat kubik batu, karena satu kotak beronjong berisi satu kubik batu. Semoga cuaca terus membaik agar beronjong bisa kita lanjutkan " katanya.
Terkait dengan itulah, pihaknya segera akan berkoordinasi termasuk kepastian mekanisme penggunaan anggaran yang bersumber dari biaya tak terduga (BTT) untuk penanganan situasi darurat.
"Anggaran BTT yang kita siapkan sekitar Rp1 miliar lebih," katanya.
Hanya saja, lanjut Mahfuddin, anggaran tersebut tidak hanya untuk pemasangan beronjong melainkan juga untuk perbaikan Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk yang rusak akibat pohon tumbang serta perbaikan salah satu pondok pesantren yang rusak akibat angin puting beliung di Kelurahan Banjar Ampenan.