BPBD Mataram: Pemasangan beronjong di Mapak Indah dikolaborasi dengan riprap

id beronjong,Mataram,Mapak

BPBD Mataram: Pemasangan beronjong di Mapak Indah dikolaborasi dengan riprap

Lembaran kawat beronjong di depan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera dipasang. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, pemasangan beronjong di kawasan pesisir Mapak Indah, Sekarbela, untuk mencegah abrasi akibat gelombang pasang akan di kolaborasi dengan metode riprap.

"Secara teknis, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR terkait lanjutan pemasangan beronjong di Mapak Indah yang akan di dikolaborasi dengan riprap agar lebih maksimal," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin.

Pemasangan riprap berupa batu-batu besar yang disusun secara rapi berfungsi mencegah gelombang pasang menghantam langsung ke beronjong yang berdampak erosi. "Jadi teknisnya nanti, kita pasang riprap dulu baru di bagian belakang beronjong sebab riprap ini berfungsi sebagai pengaman tanggul atau beronjong," katanya.

Beronjong akan dibangun di Mapak Indah sepanjang 250-300 meter ke arah bagian utara dan selatan Mapak Indah, dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki permukiman penduduk. Jumlah beronjong yang sudah dipasang saat ini baru empat kotak. Satu kotak beronjong berukuran panjang dua meter, lebar satu meter, dan tinggi 50 sentimeter. "Empat kotak beronjong itu menghabiskan empat kubik batu, karena satu kotak beronjong berisi satu kubik batu. Semoga cuaca terus membaik agar beronjong bisa kita lanjutkan," katanya.

Baca juga: BPBD Sukabumi sebut delapan kecamatan rawan terdampak tsunami
Baca juga: BPBD Lombok Tengah menyiapkan 200 tangki air bersih

Terkait dengan itulah, pihaknya segera akan berkoordinasi termasuk kepastian mekanisme penggunaan anggaran yang bersumber dari biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp1 miliar lebih, untuk penanganan situasi darurat.

"Rabu (29/3) kita akan rapat lagi untuk memfinalkan penggunaan BTT sesuai dengan regulasi, agar pembangunan beronjong dan riprap bisa segera dilaksanakan," katanya.