Jakarta (ANTARA) - Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) serta Indonesia Global Compact Network (IGCN) berkolaborasi dalam mendukung peningkatan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Di dunia yang mengalami perubahan cepat di mana pergolakan budaya, politik, ekonomi dan sosial menantang cara hidup tradisional sehingga pendidikan memiliki peran besar,” kata Direktur dan Representatif UNESCO Office Jakarta Mohamed Djelid saat ditemui di Menara Thamrin, Jakarta, Selasa.
Kolaborasi yang diawali dengan penandatanganan kesepakatan kerangka kerja (Framework of Agreement) tersebut termasuk dalam hal peningkatan kapasitas dan pelatihan bagi kepala sekolah serta guru untuk meningkatkan manajemen sekolah, bahan ajar dan pembelajaran.
UNESCO bertugas mempromosikan budaya perdamaian, merayakan keragaman dan membela hak asasi manusia sekaligus mencakup pengembangan pendidikan berkualitas dari pra-sekolah hingga pendidikan tinggi.
Sementara misi IGCN adalah untuk mempromosikan, memfasilitasi, dan mengarusutamakan implementasi 10 Prinsip Global Compact PBB di Indonesia yang mencakup bidang hak asasi manusia, perburuhan, lingkungan serta antikorupsi.
IGCN berkomitmen untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia dan percaya bahwa peningkatan kualitas pendidikan yang merata sangat diperlukan untuk mencapai SDG4 yakni Pendidikan Berkualitas untuk Semua.
Presiden IGCN Y.W. Junardy menjelaskan pembangunan manusia adalah salah satu persyaratan paling penting untuk pencapaian semua SDGs sehingga memerlukan upaya kolaboratif dengan semua pihak.
Baca juga: Gubernur Kalsel minta kelestarian situs Geopark Meratus
Baca juga: Geopark Meratus berpotensi bisa berstatus UNESCO Global Geopark
IGCN memiliki Fokus Tematik SDGs yang mencakup program SDG4 yakni Transformasi Pendidikan melalui KUPUKU yaitu sebuah platform teknologi untuk mengatasi tantangan saat ini dalam sistem pendidikan Indonesia.
UNESCO dan IGCN berharap kemitraan ini akan menginspirasi para pemangku kepentingan terutama sektor swasta untuk bergabung dalam inisiatif mempromosikan pendidikan antarbudaya untuk kepentingan perdamaian dan saling pengertian.
Berita Terkait
Fadli Zon: Indonesia ajukan tiga warisan budaya takbenda kepada UNESCO
Minggu, 17 November 2024 21:26
Deklarasi Aceh tegaskan komitmen bersama mitigasi tsunami
Kamis, 14 November 2024 20:17
BMKG menyerap pengalaman ilmuwan dunia peringatan dini tsunami nonseismik
Senin, 11 November 2024 5:08
Tari Saman Gayo sambut ilmuwan peringati 20 tahun tsunami Aceh
Minggu, 10 November 2024 18:09
Status kota kreatif UNESCO berdampak ekraf lokal
Senin, 14 Oktober 2024 6:06
UNESCO kagum melihat perkembangan transformasi digital pendidikan RI
Kamis, 3 Oktober 2024 21:30
Ekosistem karst perlu dijaga pendekatan wisata berkualitas
Kamis, 3 Oktober 2024 18:43
Maluku's Ambon to host ASEAN Music Cities Forum
Selasa, 27 Agustus 2024 20:56