Mataram, (Antara)- Dinas Peternakan Kelautan dan Pertanian (DPKP) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan sebanyak 147 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Mataram guna menyambut Lebaran `Topat` atau ketupat pada 4 Agustus 2014.
"Jumlah ini kita pastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Mataram untuk merayakan Lebaran `Topat`," kata Kepala DPKP Kota Mataram, H Mutawalli di Mataram, Jumat.
Lebaran `Topat` merupakan lebaran yang dirayakan seminggu setelah lebaran Idul Fitri dan menjadi tradisi budaya di Pulau Lombok.
Dikatakannya, sebanyak 147 ekor sapi itu siap dipotong di rumah potong hewan (RPH) Majeluk, pada H-1 Lebaran Topat yakni hari Minggu (3/8) atau biasa disebut hari `penampahan` (pemotongan).
"Jumlah itu belum termasuk jumlah sapi yang akan dipotong di kawasan Sekarbela yang merupakan salah satu wilayah yang melakukan pemotongan sendiri di rumah masing-masing," katanya.
Dengan demikian, katanya lagi, pihaknya optimis 147 ekor sapi yang siap potong pada H-1 Lebaran `Topat` bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Mataram.
Alasannya, karena pada H-1 Idul Fitri 1435 Hijriyah lalu sapi yang dipotong di RPH Majeluk untuk kebutuhan masyarakat sebanyak 106 ekor. Belum termasuk sapi yang di potong di rumah-rumah warga di Sekarbela sekitar 20 ekor.
"Dengan demikian, stok persediaan daging sapi di Kota Mataram untuk Lebaran `Topat` masih cukup, dan harganya pun masih stabil yakni Rp100-110 per kilogram," katanya.
Namun demikian, kendati stok mencukupi harga daging sapi pada H-1 Lebaran `Topat" pasti akan naik. Hal ini sudah menjadi hukum pasar.
Ia mengatakan, tingkat konsumsi daging sapi di masyarakat pada saat lebaran baik lebaran Idul Fitri maupun Lebaran `Topat" cukup tinggi. Karena daging sapi merupakan menu utama dalam merayakan lebaran.
Biasanya pada saat lebaran, rata-rata masyarakat masak daging sapi, opor ayam dan telur, urap dan lain-lainnya dalam porsi besar, yang akan disantap bersama saat mereka berkumpul dengan keluarga.
Dia mengatakan, tingginya tingkat konsumsi daging sapi ini terlihat juga dari jumlah sapi yang dipotong di RPH, sementara pada hari-hari bisa sapi yang dipotong hanya 15-16 ekor.
Jumlah itu terus meningkat pada saat mendekati Idul Fitri mulai dari 20 ekor, 25 ekor, 35 ekor, 40 ekor hingga menjadi 106 ekor pada H-1 Idul Fitri.
"Setelah Idul Fitri kembali normal menjadi 16 ekor, dan akan naik pada H-1 Lebaran `Topat` menjadi lebih di atas 100 ekor, sehingga kami menyiapkan 147 ekor," katanya.