Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendorong adanya partisipasi yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan perhutanan sosial. "Integrasi gender kami dorong ada partisipasi yang setara, ada program-program yang melibatkan perempuan sehingga perempuan tidak hanya dilibatkan dalam proses penanaman, tapi juga dilibatkan dalam pembuatan kebijakan," kata Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya Kementerian PPPA Eko Novi Ariyanti, dalam Media Talk, di Jakarta, Jumat.
Selain itu, perlunya perluasan pendataan calon petani hutan perempuan yang potensial untuk selanjutnya masuk menjadi bagian dari target dan sasaran pendampingan kelompok. Kemudian diperlukan peningkatan kapasitas tentang pengarusutamaan gender bagi seluruh Kelompok Tani Hutan (KTH) dan anggota keluarga yang aktif dalam pengelolaan perhutanan sosial. "Peran pemerintah dan pemda untuk menetapkan program kegiatan peningkatan kapasitas bagi anggota KTH, khususnya perempuan," kata Eko Novi Ariyanti.
Baca juga: Kemen PPPA kecam kekerasan seksual di Universitas Andalas
Baca juga: Program KPPPA diharapkan sentuh masyarakat perbatasan
Juga diperlukan skema permodalan usaha yang memberikan kemudahan akses bagi perempuan. Menurut Eko Novi Ariyanti, sejumlah strategi tersebut penting karena perempuan ingin ikut terlibat dalam setiap keputusan dan kegiatan yang berkaitan dengan kawasan hutannya.
"Setiap keputusan dan kegiatan tersebut pasti akan berdampak pada perempuan, sehingga mereka menuntut para pihak yang selama ini terlibat dalam tata kelola hutan mensyaratkan suara dan keterlibatan perempuan di dalamnya," katanya. Pihaknya menambahkan keterlibatan perempuan dalam tata kelola kawasan hutannya juga diperlukan untuk mengurangi dampak dan risiko kerusakan hutan dan kelangkaan pangan.
Berita Terkait
Luas perhutanan sosial di NTB capai 60.160 hektare
Rabu, 28 Agustus 2024 13:59
NTB ungkap potensi perdagangan karbon perhutanan sosial
Senin, 19 Agustus 2024 20:46
Luas Perhutanan Sosial Sumbar tambah 50,4 ribu hektare
Rabu, 27 Desember 2023 15:39
Pengelolaan perhutanan sosial belum setara gender
Rabu, 25 Oktober 2023 21:05
Kadin Indonesia resmikan embung di Boyolali
Kamis, 31 Agustus 2023 19:03
YKAN mendukung praktik pengelolaan hutan lestari
Kamis, 11 Mei 2023 17:46
KLHK beri kepercayaan masyarakat akses hutan
Rabu, 15 Maret 2023 19:10
KLHK sebut realisasi perhutanan sosial 5,31 juta hektare
Kamis, 23 Februari 2023 6:17