Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, sebanyak 41 ribu keluarga di provinsi itu berisiko mengalami stunting. Ia mengatakan, Pemerintah Sulbar melakukan penanganan keluarga berisiko stunting tersebut dengan melakukan kolaborasi lintas sektor agar dapat melakukan intervensi.
"Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Sulbar akan memprogramkan penanganan stunting melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga vertikal, serta TNI dan Polri," katanya di Mamuju, Rabu.
Menurut dia, dalam penanganan stunting di Sulbar, pemerintah telah mewajibkan setiap ibu hamil untuk minum tablet penambah darah. Selain itu, anak yang berumur 0-2 tahun telah dilarang keras makan mengandung micin atau jenis cita rasa makanan yang mengandung monosodium glutamate.
Penjabat Gubernur Sulbar yang telah dikukuhkan menjadi bapak asuh stunting oleh Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, juga menyampaikan akan langsung bergerak membantu keluarga berisiko stunting di Pulau Karampuang.
"Masyarakat yang berpotensi stunting diberikan bantuan telur sebagai aksi nyata penanganan stunting, seperti yang sudah dilakukan untuk masyarakat di Pulau Karampuang Kabupaten Mamuju," katanya.
Ia meminta, semua pihak di Sulbar, khususnya generasi muda untuk mendukung pemerintah dalam upaya menurunkan stunting sehingga melahirkan generasi yang kuat, sehat, cerdas dan bergairah untuk berkarya.
Baca juga: Pemerintah mengucurkan Rp28 miliar turunkan stunting di Lombok Tengah
Baca juga: BKKBN sebut tren prevalensi stunting NTT dua tahun terakhir turun
Berita Terkait
Dinkes NTB sebut konsumsi pil tambah darah cegah stunting
Selasa, 5 November 2024 17:49
Tracking govt interventions for stunting-free Indonesia
Sabtu, 2 November 2024 6:15
Prevent stunting to realizeGolden Indonesia: minister
Rabu, 30 Oktober 2024 20:14
HNSI minta ada ikan sebagai protein pada program makan bergizi
Kamis, 24 Oktober 2024 4:56
Population Minister Wihaji vows to focus on alleviating stunting
Rabu, 23 Oktober 2024 5:11
Wamenduk sebut pentingnya ASI eksklusif
Rabu, 23 Oktober 2024 4:43
Perguruan tinggi tentukan keberlanjutan penurunan stunting
Rabu, 16 Oktober 2024 5:10
BKKBN, ministry collaborate to accelerate stunting reduction
Rabu, 16 Oktober 2024 4:51