"Ini bukan hanya tugas sineas, komunitas film ataupun pemerintah. Tapi juga tugas kita bersama sebagai masyarakat. Dengan menonton film karya anak bangsa, kita ikut andil dalam mengembangkan ekosistem perfilman Indonesia,” ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga terkait program Sinema Keliling yang diusung Festival Film Bulanan yang digelar di Surabaya yang memutarkan sebanyak 19 film. Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana Sinema Keliling di Surabaya Adi Buana menuturkan, kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk mengumpulkan talenta-talenta di sektor kreatif.
"Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dengan teman-teman dari Kemenparekraf, sebuah program yang luar biasa mengumpulkan talenta sineas muda di daerah untuk bisa memamerkan karya mereka, kami ingin ini menjadi sebuah wadah untuk mengumpulkan talenta muda di sektor kreatif yang ada di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Adi.
Program Sinema Keliling yang diusung Festival Film Bulanan merupakan agenda rutin setiap bulan sebagai wadah bagi para sineas lokal unjuk karya dan meningkatkan ekosistem perfilman di daerah.
Baca juga: Film "Kajiman" akan jadi film horor terakhir
Baca juga: Film "Fast X" dijadwalkan tayang 17 Mei 2023
Baca juga: Film "Kajiman" akan jadi film horor terakhir
Baca juga: Film "Fast X" dijadwalkan tayang 17 Mei 2023
Setelah sebelumnya sukses digelar di Kota Bandung dan Yogyakarta, kali ini Sinema Keliling berkolaborasi dengan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Tercatat total pengunjung Sinema Keliling di Surabaya mencapai lebih dari 600 partisipan. Selain pemutaran film, Sinema Keliling juga dimeriahkan dengan penampilan stand up comedy, pertunjukan kesenian, dan UMKM yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.