Kunci pebasket Clarita sukses sabet emas basket SEA Games

id Clarita Antonio Senjaya,Basket putri, emas basket, sea games 2023, sea games kamboja,Sea Games

Kunci pebasket Clarita sukses sabet emas basket SEA Games

Pebasket putri asal Kota Bandung, Clarita Antonio Senjaya berhasil meraih emas di SEA Games Kamboja 2023. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Bandung)

Bandung (ANTARA) -
Pebasket putri asal Kota Bandung Clarita Antonio Senjaya menceritakan kesuksesannya meraih medali emas pada cabang olahraga basket putri SEA Games Kamboja 2023 bermula dari konsistensinya menekuni olahraga tersebut sejak usia dini.

Atlet yang kini berusia 24 tahun itu mengaku awalnya hanya iseng mengikuti kegiatan sang kakak bermain basket. Sebelumnya ia juga sempat sering bermain sepak bola juga karena mengikuti kegiatan kakak laki-lakinya tersebut.
 
"Dari dulu saya memang tidak bisa diam. Kebetulan saya punya kakak laki-laki suka main bola. Saya ikut main bola. Terus dia main basket, jadi saya ikut main basket," kata Clarita saat ditemui di Gedung KONI Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa.
 
Namun kakaknya itu kemudian tidak melanjutkan karirnya dan berhenti bermain basket. Sedangkan dia tetap konsisten pada olahraga tersebut hingga masuk ke salah satu klub bernama Tunas Bandung saat duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar (SD).
 
Satu hingga dua tahun berlalu, Clarita kemudian mulai mengikuti sejumlah kompetisi bersama klubnya itu. Selama mengikuti kompetisi di dalam negeri, dia telah meraih sejumlah medali mulai dari perunggu hingga perak. Setelah itu karirnya pun semakin memuncak hingga dirinya lolos sebagai salah satu pebasket yang memperkuat Tim Nasional Indonesia pada ajang Asian Games 2018 dengan Indonesia sebagai tuan rumah.
 
Selanjutnya dia pun turut membela Merah Putih pada SEA Games Vietnam 2019. Namun pada kesempatan itu, Tim Basket Putri Indonesia hanya meraih medali perak. Selama bertanding di SEA Games Kamboja 2023, dia mengaku timnya bermain sebanyak enam kali mulai dari babak penyisihan hingga babak final. Dari seluruh tim yang dihadapi, menurutnya Vietnam dan Thailand menjadi lawan yang cukup berat untuk ditaklukkan.

Baca juga: IBL : Amartha Hangtuah libas Dewa United skor 86-74
Baca juga: Piala Dunia FIBA : Menpora minta pelayanan terbaik penonton
 
"Pemain Thailand juga kita sering ketemu, sudah sering main bareng. Mereka juga persiapannya sudah lama dengan pemain yang sama, jadi chemistry-nya lebih bagus," kata Clarita.
 
Meski begitu, menurutnya tak ada lawan yang terlalu berat untuk dihadapi. Terlebih lagi, menurutnya tim Indonesia mulai menguasai lapangan dan ring setelah pertandingan ketiga dan hingga babak final. "Performanya juga lebih baik. Meski badan rasanya kayak lebih kenceng dan pegal. Tapi kita dibantu staf pelatih," kata dia.
 
Setelah sukses meraih emas, Clarita mengatakan timnya pun tak berlama-lama berpuas diri karena dalam waktu dekat tim basket putri bakal langsung menjalani kembali pemusatan latihan. "Kita libur dikasih sebulan, kemungkinan awal Juli mulai persiapan buat FIBA Asia di Thailand terus setelah itu Asian Games," katanya.