Pemkab Lombok Timur melibatkan akademisi turunkan stunting

id Stunting di Lombok Timur,stunting lombok timur,stunting,lombok timur

Pemkab Lombok Timur melibatkan akademisi turunkan stunting

Bupati Lombok Timur, NTB, HM Sukiman Azmy (kiri kedua) saat foto bersama dengan Dekan Universitas Muhammadiyah Jakarta pada acara penandatanganan kerja sama penurunan stunting di daerah setempat. ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Timur

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) melibatkan akademisi untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting sehingga target 14 persen 2024 bisa tercapai.

"Pemerintah daerah sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) untuk menurunkan angka stunting," kata Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy dikutip dari keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus berupaya untuk menurunkan kasus stunting di daerah ini melalui berbagai upaya diantaranya dengan melibatkan akademisi melalui pengabdian masyarakat

"Kasus stunting di Lombok Timur saat ini berada di angka 16,9 persen," katanya.

Menurut Bupati, pentingnya kerja sama tersebut untuk menurunkan kasus stunting di daerah ini, karena beberapa waktu lalu Lombok Timur menjadi penyumbang terbanyak kasus stunting di Provinsi NTB.

"Namun, saat ini Lombok Timur sudah berhasil turun menjadi yang ketiga," katanya.

Ia berharap kerja sama dengan UMJ dapat semakin mempercepat penurunan hingga sesuai target nasional 14 persen, tentunya dengan implementasi yang melibatkan semua pihak.

Bupati juga secara umum memberikan gambaran intervensi pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting seperti pelibatan OPD sebagai pendamping, termasuk siswa sekolah dan ASN.

"Penurunan stunting ini merupakan tanggung jawab kita bersama, termasuk masyarakat juga harus mendukung program ini," katanya.

Sementara itu, Dekan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Evi Satispi mengingatkan pentingnya komitmen dan konsistensi dalam penanganan stunting.

"Tanpa komitmen dan konsistensi maka upaya yang dilakukan tidak akan berhasil," katanya.

Demikian pula dengan pengawasan terhadap pola dan intervensi yang dilakukan penting menjadi perhatian. Ia menegaskan komitmen pihaknya mengawal penurunan kasus stunting di Lombok Timur melalui kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari tri darma perguruan tinggi.

"Selain dengan Pemda Lombok Timur, UMJ juga melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Institut Teknologi Sosial Kesehatan (ITSKes) Muhammadiyah Selong," katanya.