Masyarakat manfaatkan lahan kosong untuk ketahanan pangan di Batang Jateng

id Pemkab Batang, ketahanan pangan,Ketahanan pangan di Batang Jateng, Kabupaten Batang, Jateng

Masyarakat manfaatkan lahan kosong untuk ketahanan pangan di Batang  Jateng

Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengajak masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan di daerah setempat. Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa (6/6) mengatakan untuk mensukseskan program ketahanan pangan ini maka petugas sensus pertanian perlu melakukan pendataan dengan baik dan penuh integritas. "Kami minta petugas penyuluh pertanian harus bisa bekerja profesional dan penuh dedikasi untuk menjaga ketahanan pangan," katanya.

Lani Dwi Rejeki mengatakan sensus pertanian sangat diperlukan sebagai data untuk menentukan arah kebijakan pemerintah. "Oleh karena itu, saya ingatkan semua penyuluh untuk profesional, amanah, tanggung jawab, dan penuh integritas dalam melaksanakan tugas. Jangan hanya sebatas seremonial," katanya.

Selain memaksimalkan kerja petugas penyuluh pertanian, pemkab mengajak masyarakat dan para camat, serta pengampu kepentingan memanfaatkan lahan tidur (kosong) terus berupaya meningkatkan produksi pangan.

Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang Batang Eddy Prawoto menjelaskan bahwa Sensus Pertanian 2023 diawali dengan persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, penyajian, dan analisis data. "Kegiatan sensus 2023 telah dimulai sejak 2021 dan direncanakan seluruh kegiatan berakhir pada 2024," katanya.

Baca juga: Petani milenial Caturharjo diharapkan perkuat ketahanan pangan
Baca juga: Ketahanan pangan dengan dua program unggulan di Riau


Ia menambahkan kegiatan sensus 2023 ini sebelumnya dilaksanakan publisitas, penetapan kerangka geospasial, dan muatan wilayah kerja statistik, dan rekrutmen. "Selain itu, juga dilakukan pelatihan petugas, pencacahan lengkap, pengolahan, monitoring kualitas, dan pemanfaatan teknologi informasi (post enumeration survey)," katanya.