Pemkot Mataram Kaji Penerapan Program "Smart City"

id smart city

"`Smart city` ini sebagai upaya mengoptimalkan peran teknologi infomasi untuk medorong percepatan pembangunan di kota ini".
Mataram,  (AntaraNTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melakukan kajian terhadap penerapan program "smart city" di daerah itu yang akan bekerja sama dengan PT Indosat.

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, di Mataram, Jumat, usai bertemu dengan Presiden Director PT Indosat Alexander Rusli mengatakan, tawaran dari PT Indosat tersebut tentu akan dipertimbangkan.

Sesuai dengan program yang direncanakan dari PT Indosat akan menjadikan Mataram sebagai daerah "smart city" atau kota pintar dengan mengoptimalkan peran jaringan teknologi informasi.

Program ini, katanya, sejalan dengan perkembangan Kota Mataram sebagai ibu kota provinsi dan kawasan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition).

"`Smart city` ini sebagai upaya mengoptimalkan peran teknologi infomasi untuk medorong percepatan pembangunan di kota ini," katanya.

Ia mengatakan, hal ini akan ditindaklanjuti secara lebih teknis terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi di Kota Mataram yang memang saat ini dirasakan masih perlu ditingkatkan.

Di samping itu, dilakukan kajian terhadap peningkatan sistem penggunaan teknologi informasi. Pasalnya, Kota Mataram saat ini sudah melakukan beberapa pelayanan dengan sistem "online".

Pelayanan itu antara lain, pelayanan perizinan dan penerimaan siswa baru.

Ke depan Indosat, kata wali kota, ingin agar seluruh program yang terkait dengan pelayanan "online", seperti pelayanan kependudukan dan kesehatan "online" dapat dilibatkan.

"Itulah yang harus akan kita dirumuskan lebih teknis lagi, dengan kisaran waktu sekitar tiga bulan ke depan agar program betul-betul tepat sasaran. Termasuk untuk program `wifi`," ujarnya.

Sementara Presiden Director PT Indosat Alexander Rusli, mengatakan, apapun bentuk program yang akan dirumuskan pemerintah kota selama sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan, pihaknya akan memberikan dukungan.

Termasuk untuk penyediaan jaringan "wifi". Untuk penyediaan jaringan "wifi" ini, katanya, memang dibutuhkan kajian yang mendalam agar pemasangan fasilitas "wifi" betul-betul tepat sasaran.

"Pengalaman salah sasaran sudah kami alami pada beberapa daerah," katanya.

Karena itu, pinta Alexander, jika Kota Mataram ingin menerapkan program pemasangan "wifi" ini harus pada lokasi yang benar-benar stategis dan merupakan tempat masyarakat berkumpul dalam waktu lama. (*)