Makassar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) mencatat realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel secara tahunan terus tumbuh yakni 8,05 persen atau menjadi Rp56,52 triliun.
"Dari jumlah tersebut, pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro yaitu 39,12 persen menjadi Rp29,19 triliun," kata Kepala OJK Regional 6 Sulampua Darwisman pada kegiatan "Journalist update" di Makassar yang membahas perkembangan industri jasa perbankan di Sulsel, Selasa.
Dia mengatakan secara total kredit UMKM telah disalurkan kepada 933.803 debitur dengan tingkat kredit bermasalah atau NPL tergolong rendah yakni 3,66 persen.
Perkembangan industri pasar modal posisi Mei 2023 memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi. Hal ini terlihat pada peningkatan jumlah rekening investasi (saham, reksadana dan SBN) 41,13 persen yoy atau menjadi sebesar 351.601 rekening, dengan pertumbuhan tertinggi terdapat pada produk reksadana. Adapun nilai transaksi saham di Sulsel sampai dengan Mei 2023 sebesar Rp5,76 triliun.
Perkembangan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi April 2023 juga menunjukkan kinerja positif. Sedang kinerja dana pensiun, lanjut Darwisman, mampu tumbuh positif, tercermin dari total aset tumbuh 9,33 persen yoy menjadi Rp1,32 triliun.
Begitu pula dengan piutang yang disalurkan oleh Perusahaan Modal Ventura dan Pembiayaan posisi April 2023 yang juga tumbuh double digit masing-masing 18,64 persen dan 16,36 persen yoy menjadi Rp0,38 triliun dan Rp16,23 triliun.
Baca juga: MyRepublic menyasar UMKM lewat literasi digital
Baca juga: Pemprov NTB-NFH Malaysia jalin kerja sama penjualan produk UMKM
"Semua kondisi ini tentu menjadi suatu kegembiraan bagi industri jasa keuangan yang secara bertahap semakin membaik pascapandemi COVID-19," kata Kepala OJK Regional 6 Sulampua.