Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat menurunkan satuan tugas (satgas) sosial untuk menangani anak jalanan serta pengemis dan pedagang asongan yang biasa mangkal di area sekitar lampu lalu lintas.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram Sudirman mengatakan bahwa personel satgas sosial diturunkan untuk melakukan penertiban karena aktivitas anak jalanan, pengemis, dan pedagang asongan di area sekitar lampu lalu lintas dapat membahayakan keselamatan.
"Satgas sosial yang kami sebar ke wilayah pinggiran kota sekitar 46 orang, dibagi tiga sif," katanya di Mataram, Jumat. "Karena kawasan tengah kota sudah kita pantau terus, kini mereka pindah ke pinggiran dan kami akan terus kejar keberadaan mereka," kata dia.
Anak jalanan, pedagang asongan, dan pengemis biasanya mangkal di beberapa lokasi di tengah kota, termasuk area sekitar lampu lalu lintas depan Bank Indonesia, Pejanggik, simpang Golkar, dan Airlangga. "Kami bekerja sama dengan Dishub memantau aktivitas mereka di jalanan. Ketika ada yang terlihat beraktivitas, petugas kami langsung turun amankan ke kantor," kata Sudirman.
Ia menyampaikan bahwa anak jalanan, pengemis, dan pedagang asongan yang menjajakan barang seperti air mineral, tisu, dan buah di jalanan kebanyakan berasal dari luar Kota Mataram. "Paling banyak mereka dari wilayah Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Itu sudah berkali-kali kami tertibkan," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa anak jalanan, pengemis, dan pedagang asongan yang ditertibkan di area tengah kota biasanya beralih ke daerah pinggir kota seperti area sekitar lampu lalu lintas di Majeluk, Sweta, dan Monjok. "Jam rawan mereka turun mulai pukul 18.00 WITA ke atas. Semakin malam, jumlahnya semakin banyak, sebab tanpa sadar mereka membawa teman lain untuk turun," katanya.
Baca juga: Dinsos meningkatkan pengawasan anak jalanan di Mataram selama Ramadhan
Baca juga: Tim Garuda Baru jalani pembinaan sejak Oktober 2021
Dia mengimbau warga melapor ke aparat pemerintah terkait jika mendapati anak jalanan, pengemis, dan pedagang asongan berkegiatan di jalanan. "Dengan personel yang terbatas, kami tentu tidak bisa mengawasi kondisi kota secara penuh," katanya. Anak jalanan, pengemis, dan pedagang asongan yang terjaring razia aparat pemerintah biasanya dibina dan dipulangkan ke daerah asal jika berasal dari luar kota.
Berita Terkait
Jelang Idul Fitri, Patroli PMKS di Kota Mataran ditingkatkan
Senin, 25 Maret 2024 13:40
Patroli pengawasan anak jalanan di Mataram ditingkatkan
Rabu, 24 Januari 2024 8:41
Dinsos Mataram siapkan posko pantau anak jalanan
Selasa, 29 Agustus 2023 4:57
Dinsos Mataram menggunakan CCTV pantau anak jalanan selama Ramadhan
Selasa, 28 Maret 2023 15:50
Dinsos meningkatkan pengawasan anak jalanan di Mataram selama Ramadhan
Senin, 6 Maret 2023 16:23
Aktivitas anak jalanan di Mataram masih terkendali
Kamis, 7 April 2022 15:23
Dinas Sosial Mataram meningkatkan pengawasan anak jalanan saat Ramadhan
Rabu, 30 Maret 2022 16:32
Dinsos Mataram membina belasan anak jalanan
Senin, 22 Februari 2021 17:07