Pelaku usaha bertanggung jawab sosialisasikan gizi seimbang

id Germas SAPA, obesitas, FMB9, BPOM RI

Pelaku usaha bertanggung jawab sosialisasikan gizi seimbang

Tangkapan layar - Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Rita Endang saat menjadi pembicara dalam diskusi FMB9 bertajuk ‘Bahaya Obesitas Dini, Apa Solusinya’ diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin (24/7/2023). (ANTARA/Andi Firdaus).

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Rita Endang menyatakan setiap pelaku usaha memiliki tanggung jawab penting untuk menyosialisasikan asupan gizi yang seimbang kepada konsumen, terutama pada kalangan anak-anak.

“Pelaku usaha ini kan pemilik nomor izin edar yang juga memiliki informasi terkait dengan nilai gizi. Pelaku usaha juga harus memberikan informasi kepada masyarakat,” katanya dalam diskusi FMB9 bertajuk ‘Bahaya Obesitas Dini, Apa Solusinya’ diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.

Ketentuan itu juga mengikat seluruh pemangku kepentingan terkait dalam penyampaian informasi seputar ketentuan gizi, gula, garam dan lemak. "Jadi kalau semua unsur bergerak, mestinya prevalensi terkait obesitas ini bisa ditangani bersama,” katanya.

BPOM telah berkontribusi sejak 2011 dalam upaya edukasi seputar asupan makanan aman dan bergizi melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Sadar Pangan Aman (Germas SAPA). Melalui gerakan itu, BPOM telah menyusun berbagai pedoman dan langkah-langkah strategis demi mencapai gizi seimbang pada anak dengan fokus utama penurunan gula, garam dan lemak (GGL).

Rita mengatakan, pedoman yang telah dibuat melalui wadah Germas SAPA ini diharapkan menginspirasi para pendamping kesehatan di lapangan, seperti kader dari kalangan guru, kepala sekolah, hingga petugas kantin.

Pedoman tersebut dapat disampaikan kepada murid untuk mengedukasi tentang upaya mencapai gizi seimbang dengan memilih makanan atau camilian yang sehat seperti buah-buahan. “Demikian juga dengan orang tua. Anak-anak harus terbiasa dengan makanan yang rendah gulanya. Artinya makanan harus betul-betul kita lihat komposisi gulanya rendah. Juga makanan harus rendah lemak, jangan sedikit-sedikit digoreng, tetapi usahakan direbus,” katanya.

Baca juga: BPOM celebrates Environment Day by planting 10.000 medicinal plants
Baca juga: Polisi minta BPOM uji nasi bungkus yang diduga menjadi penyebab keracunan


BPOM juga memiliki program kerja untuk mengawal jajanan anak sekolah, termasuk membangun perilaku hidup bersih dan olahraga teratur bagi peserta. “Jadi dalam program ini jelas ada mengawal jajan anak sekolah yaitu harus makan makanan yang seimbang. Artinya makanan harus bervariasi di mana karbohidratnya harus ada, buahnya, sayurnya, lauk pauk dan proteinnya lengkap. Kemudian perilaku hidup bersih dan olahraga teratur harus tetap terjaga,” katanya.