Polres bentuk tim atasi penimbun elpiji tiga kg

id Polres Pesisir barat ,bentuk tim ,cegah penimbunan gas elpiji 3 kg

Polres bentuk tim atasi penimbun elpiji tiga kg

Suasana saat anggota Polres Pesisir Barat sedang melakukan diskusi Jumat Curhat kepada warga. ANTARA/HO-Humas Polres Pesisir Barat.

Pesisir Barat (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Barat, Polda Lampung membentuk tim khusus untuk mengatasi adanya penimbunan elpiji tiga kilogram dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

"Adapun usul saran dan laporan masyarakat tentang bagaimana langkah-langkah mengatasi kelangkaan elpiji, oleh karena itu kami akan membentuk tim khusus untuk menangani masalah tersebut," kata Kabag Logistik Polres Pesisir Barat AKP Suhairi, di Krui, Jumat.

Ia menyampaikan arahan bahwa untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji tersebut, Polres Pesisir Barat membentuk tim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan jika terjadi oknum yang melakukan penimbunan elpiji tersebut. "Kami juga melakukan imbauan kepada agen-agen warung yang menjual elpiji agar tidak melakukan penimbunan," katanya pula.

Tidak hanya pembentukan tim khusus untuk mengatasi kelangkaan elpiji saja, namun pihaknya juga melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan.

"Agar masyarakat atau petani untuk tidak melakukan pembakaran lahan maupun hutan, karena dapat mengakibatkan banjir dan longsor, dan jika terjadi pembukaan lahan baru karena mengakibatkan hutan gundul," ujarnya.

Baca juga: Disdag Mataram mengumpulkan agen elpiji 3 kilogram antisipasi kelangkaan
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan SE larangan ASN beli elpiji 3 kilogram


Sebelumnya Tim Siaga bencana Polres Pesisir Barat dengan respons cepat mendatangi TKP hot spot kebakaran hutan. "Sesampainya di TKP pembakaran perkebunan warga masyarakat, tim siaga bencana bersama perangkat peratin (kepala desa) pekon (desa) memberikan teguran serta imbauan untuk tidak dilakukan kembali pembakaran hutan, karena dapat mengakibatkan merambat ke daerah lain serta dapat membahayakan," katanya pula.