Bupati Loteng meminta OPD kolaborasi tangani dampak kemarau

id Dampak kemarau 2023,Lombok Tengah,Lahan Pertanian di Lombom Tengah, Kekeringan di Lombok

Bupati Loteng meminta OPD kolaborasi tangani dampak kemarau

Bupati Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Lalu Fathul Bahri (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Fathul Bahri meminta kepala semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk berkolaborasi dalam melakukan penanganan kekeringan air bersih dampak musim kemarau 2023.

"Dampak El Nino atau kekeringan ini harus ditangani secara gotong royong," kata Fathul kepada para wartawan di Praya, Senin.

Ia mengatakan, dampak En Nino ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, namun semua pihak harus ikut membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih pada musim kemarau 2023 ini.

Seperti halnya, PDAM (perusahaan daerah air minum) diharapkan bisa menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan. "Penyaluran air bersih telah mulai dilakukan kepada masyarakat yang telah terdampak," katanya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah telah mengusulkan anggaran untuk penanganan dampak musim kemarau tersebut di APBD Perubahan 2023. "Untuk tambahan anggaran penanganan kekeringan itu sedang dalam pembahasan," katanya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan puncak musim kemarau 2023 telah mulai, sehingga debit air bersih juga mulai berkurang. "Hujan tidak pernah turun, sehingga kondisi debit air yang ada di sumur warga berkurang," kata Kepala BPBD Lombok Tengah, H Ridwan Maruf.

Rata-rata sumur warga yang jauh dari sumber mata air seperti di wilayah Kota Praya, Kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat, Praya Barat Daya dan Kecamatan Jonggat mulai mengalami kekeringan air bersih.

Selain itu, air di sejumlah sungai juga kering, terlebih saat ini sedang dilakukan perbaikan jaringan irigasi saluran Jurang Sate oleh pihak Balai Wilayah Sungai (BWS). "Musim kemarau 2023 ini berpotensi terjadi hingga November 2023," katanya.

Baca juga: Rektor Unram: Riset lahan kering membantu pertanian di KEK Mandalika
Baca juga: RI bergantung bertumpu pada pertanian lahan kering


Sedangkan untuk bantuan air bersih kepada masyarakat telah disiapkan dan telah dilakukan penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan. "Warga bisa mengajukan permintaan air bersih melalui pemerintah desa," katanya.