Aceh kampanyekan diversifikasi pangan ke masyarakat

id Aceh,diversifikasi,pemprov aceh,mendagri,banda aceh,Dinas Pangan aceh,pangan aceh,berita aceh,ekonomi aceh,pangan murah

Aceh kampanyekan diversifikasi pangan ke masyarakat

Ilustrasi - Petani menjemur jagung hasil panen sebelum digiling di Desa Tangkeno, Kabaena Tengah, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/4/2015). (ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto)

Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pangan Pemerintah Provinsi Aceh terus melakukan kampanye gerakan diversifikasi atau atau penganekaragaman pangan kepada masyarakat, agar tidak hanya terfokus untuk mengonsumsi satu komoditas pangan seperti beras, mengingat masih banyak produk sumber karbohidrat lainnya.

“Program khusus (diversifikasi) sudah ada di kita, tapi baru sebatas ajakan dan imbauan, untuk edukasi kepada masyarakat. Bahkan ada slogan kita, kenyang tidak harus nasi. Jadi boleh makan sumber karbohidrat yang lain,” kata Plt Kepala Dinas Pangan Aceh Surya Rayendra di Banda Aceh, Kamis.

Ia mengatakan ada banyak produk karbohidrat lain yang dapat dikonsumsi masyarakat sehingga tidak hanya ketergantungan dengan beras. Beberapa di antaranya seperti jagung, ketela, sukun, kentang, ubi jalar, dan lainnya. Apalagi komoditas ini banyak didapatkan di wilayah Aceh.

Surya menilai diversifikasi pangan sangat bagus untuk diterapkan di tengah masyarakat. Apalagi di tengah harga beras mahal, akibat menurunnya produksi padi yang dipicu pengaruh cuaca, perubahan iklim maupun dampak bencana alam lain, sehingga harus ada sikap untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras.

Misalnya seperti di Aceh, kata Surya, masyarakat umumnya makan nasi tiga kali sehari maka pola diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan mengurangi porsi makan nasi. Jadi sebelum tiba waktu makan nasi, maka sudah lebih dulu mengonsumsi ubi, ketela, jagung, kentang atau sumber karbohidrat lainnya. “Jadi saat makan nasi, kita tidak banyak lagi porsi makan nasinya, karena sebelumnya sudah kita selingi dengan makanan (karbohidrat) lain,” ujarnya.

Dinas Pangan Aceh terus mengedukasi masyarakat terkait diversifikasi pangan, sekaligus terkait makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Sebab, kata dia, selain jenis makanan, masyarakat juga penting memperhatikan porsi vitamin dan protein agar tercukupi dengan baik.

Program diversifikasi pangan dilakukan setiap tahun, yang sudah dimulai sejak beberapa tahun terakhir dengan menyasar masyarakat umum maupun sekolah. Oleh karena itu, Surya mengajak masyarakat tanah rencong itu untuk meningkatkan mengonsumsi pangan yang beragam, bukan hanya nasi.

Baca juga: Muhammadiyah menilai perlu diversifikasi pangan untuk ketahanan nasional
Baca juga: Lima embung mikro dibangun di Temanggung mendukung ketahanan pangan


“Kalau Aceh ini susah menggantikan nasi dengan yang lain, tapi paling tidak kita mengurangi konsumsi beras, ya dengan diversifikasi. Kita bisa selingi dengan makan ubi, makan kentang, makan jagung di siang atau sore hari,” ujarnya.