Kuah beulangong makanan khas Banda Aceh di Bulan Ramadhan

id Aceh,Kuah Beulangong ,Nuzul Quran ,Tradisi,Makanan khas ,Ramadhan

Kuah beulangong makanan khas Banda Aceh di Bulan Ramadhan

Masyarakat Gampong Beurawe memasak kuah beulangong yang diadakan untuk memperingati Nuzulul Qur'an, di Banda Aceh, Sabtu (30/3/2024). (ANTARA/Nurul Hasanah)

Tradisi ini setiap tahunnya kita laksanakan antara 17 dan 19 Ramadhan
Banda Aceh (ANTARA) - Warga Gampong (Desa)  Beurawe Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh merayakan kenduri Nuzulul Quran dengan memasak 10 kuali makanan khas kuah beulangong pada Ramadhan 1445 Hijriah.

"Tradisi ini setiap tahunnya kita laksanakan antara 17 dan 19 Ramadhan. Untuk tahun ini, kita laksanakan pada 19 Ramadhan sekaligus khatam Al Quran yang digelar nanti malam usai salat tarawih," kata Ketua Panitia Pelaksana, Fahmi, di Banda Aceh belum lama ini.

Dirinya menyampaikan, kuah beulangong yang dimasak pada peringatan Nuzulul Quran kali ini terdiri atas delapan belanga gulai sapi dan dua belanga gulai kambing. Masing-masing berisi sekitar 20 kg daging dan 5 kg tulang. Per belanganya bisa dinikmati sampai 70 orang.

Baca juga: Desa Wisata Nusa Aceh menggelar lomba kuliner khas Aceh Toet Tumpoe

"Gulai tersebut dibagikan kepada masyarakat gampong saat berbuka puasa di masjid, dan juga kita bagikan kepada anak yatim," ujarnya.

Fahmi menuturkan, sumber dana untuk menjalankan tradisi memasak kuah beulangong ini didapatkan dari dana partisipasi masyarakat gampong.

"Masyarakat gampong memberikan sumbangan ataupun sedekah sehingga bisa kita laksanakan tradisi memasak kuah beulangong ini," katanya.

Ia menuturkan, tradisi memasak kuah khas asal Aceh Besar tersebut menjadi sebuah kebiasaan bagi masyarakat Aceh untuk merayakan momen besar agama Islam.

Selain Nuzulul Quran, kata dia, masyarakat Gampong Beurawe juga menggelar tradisi kuah beulangong saat peringatan maulid Nabi Muhammad dan beberapa hari kebesaran agama Islam lainnya.

"Kuah beulangong merupakan ungkapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas nikmat yang telah diberikan selama ini," kata Fahmi.

Baca juga: Kuliner Indonesia harus lebih dititikberatkan ke lokal