Belum ada beras impor masuk di NTB

id Beras NTB,Beras Impor di NTB,Beras,NTB,Bulog NTB

Belum ada beras impor masuk di NTB

Kepala Bulog NTB, David Susanto (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Mataram (ANTARA) - Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan meskipun pemerintah telah melakukan impor beras dari Vietnam, namun sampai saat ini belum ada beras impor yang masuk di NTB.

"Sampai saat ini belum ada beras impor yang masuk ke wilayah NTB," kata Kepala Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Barat, David Susanto di Praya, Jumat.

Ia mengatakan, jumlah stok beras di NTB memang mulai berkurang setelah dilakukan penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk menjaga ketahanan pangan dan inflasi.

"Stok beras dari 36 ribu ton saat ini tinggal 24 ribu ton," katanya.

Ia mengatakan, penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) untuk alokasi Oktober telah mulai dilakukan dalam rangka menjaga inflasi sesuai dengan program pemerintah.

"Sekarang kita mulai melakukan penyaluran bantuan cadangan beras pemerintah untuk kuota Oktober 2023," katanya.

Ia mengatakan, untuk penyaluran cadangan beras pemerintah kuota September telah rampung dilakukan di 10 kabupaten/kita di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara. Selain itu di Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu.

"Stok beras untuk kebutuhan masyarakat dipastikan aman hingga musim tanam 2024," katanya.

Ia mengatakan, jumlah penerima bantuan cadangan beras pemerintah untuk Kota Mataram mencapai 36.363 Kelompok Penerima Manfaat (KPM), Kabupaten Lombok Barat sebanyak 86.087 KPM, Lombok Utara sebanyak 37.342 KPM, Lombok Tengah sebanyak 142.572 KPM, Kabupaten Lombok Timur sebanyak 145.078. Sedangkan untuk Kabupaten Lombok sebanyak 47.252 KPM, Sumbawa Barat sebanyak 12.863 KPM, Dompu sebanyak 26.044 KPM, Kabupaten Bima sebanyak 54.320 dan Kota Bima sebanyak 14.775 KPM.

"Jumlah penerima bantuan cadangan beras pemerintah tahap II mulai September hingga November 2023 mencapai 602.701 kelompok penerima manfaat. Sedangkan untuk total beras yang disalurkan sebanyak 6.027.010 Ton," katanya.

Bulog sudah menerima 1,7 ton dari kuota impor 2 juta ton yang dijalankan oleh Bulog untuk tahun ini. Ratusan ribu ton beras impor sisa tersebut sejak Rabu (12/10) hingga beberapa hari ke depan tiba di 17 pelabuhan seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa Timur, hingga di Papua.

Beras tersebut digunakan untuk realisasi operasi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan beras bantuan pemerintah kepada 2,2 juta penduduk kategori Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga akhir tahun 2023.