Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara meluncurkan program Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (skala) dan Gebyar Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk menurunkan angka stunting atau atau kondisi gagal tumbuh pada balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis dan kemiskinan ekstrem.
"Kita meluncurkan program SKALA yang hari ini, mudahan bisa lebih masif menurunkan angka stunting di Kalimantan Utara dan peningkatan gizi bagi anak di bawah umur dua tahun," kata Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa.
Dalam peluncuran tersebut turut hadir Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Yansen, Ketua TP-PKK Provinsi Kaltara Rahmawati Paliwang, Plt. Deputi bidang Pengembangan Regional Tri Dewi Virgiyanti dan Counsellor for Human Development, Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Hannah Derwent secara daring.
Hadirnya Program SKALA bertujuan membantu pemerintahan dalam berbagai kegiatan sosial seperti pengurangan kemiskinan dan stunting melalui peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan kurang mampu.
Baca juga: Papua cegah stunting melalui remaja putri
Baca juga: Hypermart mengajak pelanggan donasi telur cegah stunting
Serta dalam rangka Gerakan Ayo ke Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu maka program SKALA dan Gebyar Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di luncurkan.
Berita Terkait
Pemkot Mataram tingkatkan pengawasan di sepanjang wilayah pantai
Jumat, 29 November 2024 17:36
Antisipasi pohon tumbang, Perantingan pohon di Mataram libatkan mitra
Jumat, 29 November 2024 13:46
Normalisasi masif dilakukan di Lingkar Selatan Mataram guna cegah banjir
Kamis, 28 November 2024 14:14
Pemkot: Evaluasi netralitas ASN di Mataram sesuai aturan
Jumat, 22 November 2024 12:54
Penyetopan penyaluran bansos di Mataram sampai pencoblosan selesai
Rabu, 20 November 2024 15:44
Waspadai cuaca ekstrem saat pemungutan suara Pilkada 2024 di Mataram
Rabu, 20 November 2024 15:17
Mensos Gus Ipul: Bantuan tunai tidak digunakan untuk judi online
Selasa, 19 November 2024 11:34
Denpasar usulkan Ranperda perlindungan Ogoh-ogoh
Selasa, 19 November 2024 4:24